Sebelum Pandemi, MTsN 1 Sumenep Sudah Familiar dengan Metode Daring

Labumi.id, Jauh sebelum pandemi berlangsung, metode pembelajaran berbasis elektronik atau sistem instruksi berbasis komputer (computer assisted instruction) menjadi sarana baru dalam interaksi pembelajaran, pendidik dan anak didiknya.

Waka Kurikulum di MTsN 1 Sumenep Kusdartina mengatakan penerapan e-learning di sekolahnya sudah berlangsung jauh-jauh hari sebelum pandemi. Hal itu dilakukan sebagai kebutuhan adanya inovasi.

“Karena kami anggap, e-learning merupakan inovasi yang sangat vital dalam sistem pendidikan modern, kami gunakan itu bahkan jauh sebelum pandemi,”kata Kusdartina.

MTsN 1 Sumenep menerapkan Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) secara daring dengan menggunakan aplikasi E Learning sejak tahun ajar 2020-2021, semestar genap bulan Maret. 

“Aplikasi ini milik kementerian agama,”kata Kusdartina.

Pada tahun ajaran 2020-2021 ini, ada atau tidak pandemi, Kusdartina mengaku tetap akan menggunakan aplikasi E Learning, karena media ini interaktif dalam pembelajaran daring.

Meski demikian, dia juga tetap akan mengusahakan alternatif pembelajaran lain sebagai alat untuk mengantisipasi ketika terjadi kendala dalam aplikasi E Learning itu.

“Alternatif lainnya ini seperti WA grup kelas, atau WA grup mata pembelajaran, ini alternatif kami,” jelasnya.

Lebih lanjut Kusdartina memaparkan, penerapan waktu KBM dalam aplikasi E Learning ini dimulai dari pukul 08.00-11.30 Wib. Namun sebelumnya siswa terlebih dahulu diwajibkan agar melakukan sholat Dhuha dan setelah itu murajaah Juz 30 bersama-sama untuk kelas reguler. 

“Ini sudah menjadi kebiasaan dan merupakan kegiatan program yang sudah diterapkan di sekolah kami sebelum KBM dimulai. Walaupun adanya Pandemi Covid-19 kegiatan Program ini tetap kami laksanakan karena merupakan kebiasan yang telah kami terapkan,” paparnya.

Tak hanya itu, untuk kegiatan atau aktivitas siswa di rumah tetap tersambung/terekam dalam bentuk kartu penghubung antara sekolah dengan orang tua siswa, kegiatan ini direkam mulai saat sholat subuh sampai jam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) dimulai.

Peran Guru Dalam Pembelajaran Daring 

Plt Kepala Sekolah MTsN 1 Sumenep Abdullah menjelaskan dalam pembelajaran daring yang dilakukan. Setiap guru mapel selalu mempersiapkan materi yang akan disampaikan secara matang. 

“Kematangan yang dimaksud, adalah dari segi konten dan visual mas. Karena itu sifatnya daring agar siswa tidak bosan,”jelas Abdullah.

Dalam persiapan itu, biasanya para guru akan mempersiapkan kelas online untuk mengajar dengan mengirimkan link untuk mengundang siswa agar bergabung ke kelas online tersebut. 

Tugas guru berikutnya akan mengisi pembelajaran yang tertera di aplikasi E Learning, seperti Kompetensi Inti, Kompetensi Dasar, KKM serta RPP yang akan ditampilkan pada saat jam daring tersebut. 

Guru juga akan mempersiapkan bahan pembelajaran yang akan disampaikan kepada siswa. Di MTsN 1 Sumenep metode pembelajarannya bervariasi, dari berbentuk Power Point (PPT), ada juga yang berbentuk Video dan outbound.

Metode belajar daring, menurut Kusdartina mengandung hal positif dan negatif. Yang positif, katanya siswa tidak hanya berselancar sia-sia di dunia maya, tanpa mendapatkan apapun. 

Media daring atau digital ini, juga dikeluhkan siswa karena mereka memiliki latarbelakang ekonomi berbeda.

“Misal qouta paket internet habis sehingga tak bisa mengikuti KBM secara sempurna. Hal ini tak bisa dipungkiri, sebab tak semua latar belakang ekomoni keluarga menengah ke atas,”jelas Kusdartina.

Kendati demikian, wanita murah senyum ini meminta kepada pemerintah untuk melakukan pendataan yang berpihak kepada siswa yang berasal dari kelas grassroot. Pendataan yang ada selama ini, kurang dirasakan karena banyak yang tidak tepat sasaran.

 

Reporter : Khairul Amin

Editor      : Red

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *