BerAnsor Di Kepulauan, Diterjang Ombak dan Tinggalkan Istri Demi Cetak Kader Militan

Labumi.id, Rombongan PC Gerakan Pemuda Ansor Sumenep memiliki pengalaman berharga ketika mengunjungi beberapa pulau di Kabupaten Sumenep.

Pengalaman tersebut, dikisahkan oleh Sekretaris PC GP Ansor Sumenep, Kiai Abd Wasid ketika mengunjungi Pulau Sepudi, Gayam, Nunggunung pada hari Jumat kemarin, kemudian  pulau Gili Genting demi mencetak kader-kader Ansor militan, Minggu (27/07/2020).

Penceramah kondang ini bercerita, selama perjalanan dari pelabuhan Kalianget menuju Sepudi dengan KMP Satya Kencana bertubi-tubi gelombang setinggi 2 meter datang menghantam
kapal yang ditumpanginya. Membuat jantungnya deg-degan dan berpacu kencang.

“Saat-saat seperti itu kadang muncul rasa trauma kalau harus berkhidmat ke pulau lagi dan itu sering kita rasakan setiap ke pulau,” kata Kiai Wasid.

Perjalanan menuju pulau Sepudi berjarak 49,7 KM dari daratan seringkali berpotensi terjadi cuaca buruk. Baru-baru ini, Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kalianget Usman Khalid menyampaikan, cuaca buruk dan tinggi gelombang kapanpun bisa terjadi ketika menghadapi musim kemarau. Dia menyarankan agar masyarakat tetap waspada dan hati-hati ketika bepergian menggunakan transportasi laut.

Namun bagi Kiai Wasid, pengabdian di Ansor maupun Banser kepulauan penuh petualangan, serta resiko, sekaligus tantangan yang kompleks dari segi geografis, sosial dan ekonomi.

Apa yang dialami dirinya bersama rombongan tidak sebanding dengan getirnya pengalaman kader Ansor dan Banser kepulauan.
Mereka selalu hadir dalam kegiatan-kegiatan Ansor di Sumenep meskipun dalam kondisi gelombang besar dan dompet kempes.

“Niatan mereka sangat mulia, hanya ingin ngalap barokah para muassis dan Masyayikh NU,”tutur Kiai Wasid.

Maka ketika kapal yang ditumpanginya sudah bersandar di dermaga Sepudi dan disambut hangat dengan Banser, rasa takut sepanjang perjalanan jadi sirna seketika.

Kehadiran pengurus PC GP Ansor sangat dibutuhkan oleh para kader kepulauan dalam rangka memperkuat militansi kader Ansor dan Banser di bidang paham Aswaja An Nahdliyah.

“Semoga khidmah kami kepada NU, mendapat barokah dunia akhirat,”papar Kai Wasid menutup kisahnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *