Sumenep, Labumi.id. Ketika datang seorang lelaki memasuki loket tiket petugas SPKT tanpa sedikitpun kecurigaan, menyambut lelaki ini dengan baik. Namun lelaki yang akhirnya diketahui bernama Imam Musthofa dari Sumenep tersebut mendadak menyerang si petugas dengan senjata tajam.
Aiptu Agus Sumarsono kaget menerima serangan mendadak. Ia menderita luka bacok yang cukup serius di bagian kepalanya, pipi bagian kiri dan tangan.
Setelah terbukti melakukan penyerangan tersebut, Imam Musthofa lalu diamankan di Mapolsek Wonokromo Surabaya pada Sabtu (17/8/2019) sore hari.
Ketika petugas melakukan penggeledahan, sejumlah bukti yang mengarah kepada teroris semakin kuat. Dari dalam tasnya ditemukan ketapel, kelereng, air softgun, kertas print berlogo ISIS dan camelan ringan.
Setelah tersangka diamankan, polisi dengan sigap melakukan penggeledahan lagi di rumah kosnya di jalan Sidosermo Surabaya bersama anak dan istrinya, FT. Polisi kemudian mengamankan juga FT, beserta anaknya.
Dari identitasnya Imam Musthofa, lahir di Sumenep pada 15 Juli 1998. Sehari-hari, bekerja dengan cara berjualan sempol.
Keterangan yang diberikan Kapolsek Ganding, Iptu Suhaeri, tersangka teroris Imam Musthafa yang melakukan penyerangan di Mapolsek Wonokromo, ternyata sempat pulang ke Sumenep sekitar satu bulan lalu. Persis ketika pemberangkatan haji.
“Saat itu Imam Musthafa pernah pulang hanya dua hari, ketika mengantarkan orang tuanya akan berangkat haji. Dia mengantarkan keberangkatan orang tuanya. Setelah itu, dia tidak kelihatan lagi,” papar Suheri, Minggu (18/08/2019). (*)