Labumi.id, Gabungan dua organisasi mahasiswa yang tergabung dalam Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) dan Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI) Sumenep lakukan aksi demonstrasi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) setempat. Kedatangan mereka ke gedung parlemen dalam rangka menyampaikan aspirasi masyarakat yakni menolak dengan tegas terkait disahkannya Omnibus Law atau UU Cipta Kerja beberapa hari yang lalu.
Para aksi tiba sekitar pukul 13.00 WIB. Setibanya di lokasi mereka mendapatkan pengawalan ketat aparat keamanan Polres dan Satpol PP Sumenep. Terlihat juga di tengah-tengah demonstrasi anggota TNI, Kodim 0827 Sumenep.
Ketika memasuki pukul 14.30 suasana menghangat, ketika peserta aksiĀ memaksa masuk ke dalam gedung DPRD Sumenep. Mahasiswa dan aparat terlibat dorong mendorong. Mahasiswa akhirnya membakar ban dan melakukan pelemparan batu yang memicu kericuhan antara petugas keamanan dan para pendemo.
Bahkan, diantara mereka ada yang ditangkap karena dianggap provokator. Pantauan labumi, para peserta aksi banyak yang terluka akibat dipukul oleh aparat kepolisian.
“Kami hanya ingin masuk ke kantor wakil rakyat untuk memastikan anggota dewan apa yang dilakukan di dalam. Ada atau tidak mereka di dalam,” kata Nur Muhammad salah satu orator aksi unjuk rasa.
Dia mengatakan bahwa UU Cipta Kerja tidak sesuai dengan keinginan rakyat dan masyarakat Sumenep. UU itu hanya berpihak pada investor, tidak kepada buruh dan rakyat kecil. (Khairul Amin)