LaBumi.id, Sejumlah Perawat Ponkesdes di Sumenep, Madura, Jawa Timur mengeluhkan gajinya yang terlampau kecil. Mereka mengaku hanya digaji Rp.400 ribu setiap bulan.
“Itupun tidak cair setiap bulan, Mas,”papar salah satu perawat Ponkesdes yang tak ingin namanya disebutkan, pada Senin 6 September 2021.
Menurutnya, gaji yang diterimanya saat ini hanya bersumber dari APBD Kabupaten saja. Sementara suntikan gaji dari Pemrov Jatim masih belum cair. Biasanya gaji tersebut langsung disatukan.
Mereka berharap Pemprov Jawa Timur segera salurkan hak kesejahteraannya, sebab gaji yang diterimanya dari APBD sangat tidak cukup untuk kebutuhan hidup sehari-hari, apalagi saat ini dalam masa pandemi Covid-19.
”Uang Rp. 400 ribu sangat tidak cukup untuk kebutuhan. Kalau yang dari Jawa Timur cair, mungkin akan sangat membantu,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan Dinas Kesehatan (Dinkes) Sumenep, Nur Insan mengakui lambatnya pencairan gaji 231 perawat Ponkesdes dari Provinsi. 30 persen gaji tenaga kesehatan non PNS tersebut dari Pemkab sudah dicairkan, sedangkan 70 persen Bantuan Keuangan Provinsi dalam proses.
”Mengenai waktunya kapan, kami belum bisa pastikan juga,”jelas Nur Insan. “Tapi, intinya sudah cair ke daerah, tinggal diproses ke masing-masing rekening perawat,” imbuhnya.
Nur Insan menjamin, tahun ini gaji perawat Ponkesdes dari Provinsi tetap ada, sehingga pihaknya mengimbau agar tidak hawatir dan tetap melakukan pelayanan secara maksimal. Tahun depan, sumber dana sharing gaji Perawat Ponkesdes persentasenya direncanakan dirubah, 70 Persen dari Kabupaten kemudian 30 persennya dari Provinsi.
Pihaknya berharap perubahan anggaran tersebut dapat diakomudir dalam pembahasan APBD 2022. ”Dan ini tentu perlu dukungan semua pihak, sebab keberadaan perawat sangat dibutuhkan dalam meningkatkan pelayanan kesehatan,” pungkasnya. (Faiz)