Sosok  

Yenni Wahid Memiliki ‘Darah Biru’ Untuk Pimpin NU, Ini Baru Langkah Revolusioner

Labumi.id, Dokumen Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) Nahdlatul Ulama hasil Muktamar ke-33 yang digelar di Jombang, tidak mencantumkan pasal yang mensyaratkan jenis kelamin tertentu untuk menjadi Ketum PBNU.

Putri Almarhum Gus Dur, Yenni Wahid dinilai sebagai tokoh perempuan yang cocok untuk menjadi nahkoda NU di masa depan. Jika ini terjadi, langkah yang ditempuh PBNU benar-benar revolusioner dan luar biasa.

Penilaian atas Yenni diungkapkan oleh Karni Ilyas dalam Chanel Youtube Karni Ilyas Club. Menurut Karni, Yenni sangat cocok untuk didukung oleh para pengurus wilayah NU untuk maju dalam bursa calon Ketua Umum PBNU.

Karni menyebut, Yenni memiliki ‘darah biru’ keturunan NU, ayahnya mantan Ketum PB NU, malah buyutnya sendiri juga merupakan pendiri NU. Selain itu segudang pengalaman nasional dan internasional dimiliki oleh Yenni.

“Mbak Yenny bukan darah biru lagi. Kental saya liat. Bapaknya pendiri PKB, kakek dan buyutnya tokoh-tokoh NU. Layak menurut saya begitu. Dan pengetahuannya luas. Beliau pernah kuliah di AS. Pengalamannya luar biasa. Bahkan beliau turun juga ke Timur-Timor,” kata Karni sebagaimana ditulis CNN.

Berdasarkan pengalaman ini, Karni sendiri berharap agar putri presiden ke-4 ini didukung oleh semua lini pengurus wilayah NU untuk jadi Ketum PBNU. Bahkan, Karni sempat melontarkan pernyataan jika NU mengizinkan seorang perempuan menjadi ketua umum langkah NU dianggapnya benar-benar revolusioner.

Sementara itu, Ketua Lembaga Kajian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Nahdlatul Ulama (Lakpesdam NU) Rumadi Ahmad menjelaskan tak ada larangan perempuan untuk maju sebagai calon Ketua Umum PBNU.

Namun begitu, menurut Rumadi butuh langkah panjang menerima wacana perempuan jadi Ketua Umum PBNU. “Kalau itu benar-benar terwujud, itu sudah langkah yang baik,”kata Rumadi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *