Sumenep, labumi.id, Gambar Fattah Jassin dengan latar hijau dan tagline “Lalampah Konah Ngereng Ulama” yang dipaku di pohon-pohon sepanjang jalan di Kabupaten Sumenep dianggap sebagai sampah visual yang tak ramah lingkungan.
Disebut sampah visual, sebab ikut mengotori ruang publik dan jadi teror yang memaksa psikologi para pengguna jalan dengan objek yang sama sekali ‘asing’. Para pengguna jalan yang semestinya menikmati kesejukan rindangnya pohon-pohon, dipaksa berpikir sesuatu yang lain dan asing, yang sebetulnya tidak dibutuhkannya.
“Selain itu pikiran mereka juga terdistorsi karena pelanggarannya kepada Perbub nomor 21 tahun 2017, pasal 9, poin d larangan media luar ruang yang dipaku pada pohon-pohonan,”kata aktivis lingkungan Abu Hasyim, kepada labumi.id, Senin (14/10/2019)
Pernyataan yang sama juga dikatakan oleh Kiai Ali Mufti Ambunten. Menurutnya menghadapi musim Pilkada Sumenep 2020 jalanan akan penuh dengan media luar ruang. Para kandidat yang berhitung dengan budget gratisan, menghindari papan reklame yang pajaknya mahal. Pohon-pohon di pinggir jalan niscaya akan jadi korban pemasangan media kampanye luar ruang para kontestan bakal calon bupati untuk menghemat biaya pembelian bambu sekaligus pemasangannya.
Menurut kiai politisi yang kenyang dengan strategi lapangan ini, fakta-fakta pelanggaran kode etik pemasangan media kampanye dalam hitungan mundur akan banyak dijumpai, jika petugas yang berwenang hanya berpangku tangan.
“Jika penegak Perda, melihat hal itu sebagai bagian dari kewajaran common sense, iya tinggal dinikmati saja,”terangnya.
Dia menegaskan para kontestan yang menguber popularitas di masyarakat, akan memanfaatkan pohon-pohon dipinggir jalan untuk menaikkan popularitas agar namanya dikenal masyarakat dan diperhitungkan oleh para tim survey untuk bisa bersaing dalam kontestasi politik Pilkada Sumenep 2020, apa itu sebagai Bacabub atau wakilnya.
Nama Fattah Jassin, masuk diantara kandidat Bacabup Sumenep dari Partai Kebangkitan Bangsa bersama beberapa nama lainnya sebagaimana disebut oleh Ketua DPC PKB Sumenep, Kiai Imam Hasyim beberapa waktu lalu.
“Fattah Jassin, juga ada dalam bursa Bacabub dari Partai PKB yang diusulkan ke DPP PKB,” kata Kiai Imam Hasyim.
Diwaktu yang berbeda Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Pemprov Jatim yang rumahnya pernah digeledah Tim Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) karena dugaan kasus suap pengesahan APBD yang menjerat Ketua DPRD Tulungagung Supriyono, mengatakan kepada publik terkait dengan garis tangan dan ikhtiarnya untuk maju sebagai kandidat Bupati Sumenep.
“Soal itu saya kira serahkan kepada mekanisme yang ada,”kata Fattah Jassin.
Narasi sampah visual, menguat kali pertama di Indonesia dibawa oleh pemikir post strukturalis Jean Baudrillad dalam esai yang fenomenal The Industrial Simulacrum. Dalam esai itu disebutkan, jika dalam masyarakat kapitalis terjadi pengumpulan citra-citra visual yang sebetulnya tidak dibutuhkan oleh masyarakat. Mereka dijajah melalui kode-kode pencitraan yang sebetulnya tidak dibutuhkan dalam menjalani kehidupannya. (*)