Labumi.id, Bupati Sumenep, Madura, Jawa Timur Achmad Fauzi Wongsojodo mengajak masyarakat untuk merenungi makna mendalam dari Hari Raya Kurban.
Hari raya kurban, menurutnya kesempatan istimewa untuk merenungkan pelajaran berharga dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, yang menjadi landasan perintah berkurban dalam Islam.
Sejarah Hari Raya Kurban berasal dari ujian besar yang diberikan Allah kepada Nabi Ibrahim, yang diperintahkan untuk menyembelih putranya sendiri, Nabi Ismail.
“Dengan penuh kesabaran dan keikhlasan, Nabi Ibrahim menerima dan menjalankan perintah Allah tersebut. Namun, karena ketulusan dan keteguhannya, Allah menggantikan Nabi Ismail dengan seekor domba untuk dikurbankan,” ujar Bupati Sumenep.
Dari kisah monumental ini, kita dapat mengambil dua pelajaran penting yang relevan dalam kehidupan kita sehari hari yakni keikhlasan dan kesabaran.
Suami Nia Kurnia ini menegaskan bahwa contoh yang ditunjukkan oleh Nabi Ibrahim harus menjadi teladan bagi kita semua. Apa yang digambarkan oleh Nabi Ibrahim adalah manifestasi dari ketundukan total kepada Allah.
“Ini adalah nilai yang harus kita tanamkan dalam diri kita untuk kemudian diamalkan,”ungkapnya.
Lebih jauh, Bupati Sumenep secara khusus mengingatkan para Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk menjadikan Idul Adha sebagai momentum awal dalam menjalankan tugas dengan penuh kesabaran dan keikhlasan.
Kunci utama yang dapat dipetik dari Hari Raya Kurban adalah bersikap sabar dan ikhlas dalam setiap aspek pekerjaan kita.
“Ini bukan hanya tentang menyembelih hewan kurban, tetapi juga tentang bagaimana kita menghadapi dan menyelesaikan tugas-tugas kita dengan hati yang tulus,” ujarnya.
Selain itu, politisi PDIP ini menekankan bahwa makna berkurban tidak hanya diukur dari jumlah hewan yang disembelih, tetapi lebih dari itu, harus diiringi dengan niat yang tulus dan hati yang ikhlas.
“Berkurban bukan sekadar ritual tahunan. Mari bersama-sama menjadikan Hari Kurban sebagai waktu untuk menata hati, melatih keikhlasan, meningkatkan kesabaran, dan menjauhkan diri dari keangkuhan,” ajaknya.
Disisi lain, orang nomer satu di Sumenep ini juga menyoroti pentingnya semangat kebersamaan dan solidaritas sosial yang timbul dari tradisi berkurban.
“Hari Raya Kurban mengajarkan kita untuk peduli dan berbagi dengan sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan. Ini adalah kesempatan bagi kita untuk menunjukkan cinta kasih dan kedermawanan yang sesungguhnya,” paparnya
Mengakhiri pesannya, ia berharap bahwa melalui refleksi dari kisah Nabi Ibrahim dan Ismail, dapat meningkatkan kualitas diri kita dan menjalani hidup dengan lebih baik.
“Semoga setiap Hari Raya Kurban kita semakin memahami dan menghayati makna sejati dari keikhlasan dan kesabaran. Dengan demikian, kita bisa menjadi individu yang lebih baik dan bermanfaat bagi sesama,” pungkasnya.