Gus Miftah, satu sosok yang dikenal sebagai kiai nyentrik. Bila menyebut nama kiai, tentu kita membayangkan seseorang yang berpakain baju koko, kopiah putih dan sorban. Namun, tidak dengan Gus Miftah, beliau kesenangannya mengenakan Belangkon.
Rabu sore, (22/1/20) beliau mengisi pengajian yang diselenggarakan Majlis Wakil Cabang Nahdlatul Ulama (MWC NU) Kecamatan Dungkek, bertempat di pesisir So’ongan Desa Dungkek. Ribuan warga Nahdliyyin dari berbagai daerah menyesaki acara pengajian yang telah direncanakan sejak 27 Desember lalu itu.
Hadir pula, beberapa Kepala Desa, Sekcam, Danramil, Polisi serta para kiai sepuh, seperti KH. Raji Fawaid Baidlawi, Ro’is Syuriah MWC NU Dungkek.
Membeludaknya tingkat kehadiran jamaah pengajian bukan hanya disebabkan persiapan yang matang. Melainkan beliau memang memiliki daya magnitis tinggi dengan penyampaian ceramah secara ringan dan renyah. Sehingga mampu diterima semua kalangan: mempengaruhi semua orang.
Buktinya, Objek ceramah Gus Miftah bukan hanya masyarakat umum dengan panggung seremonial seperti lazimnya acara-acara ceramahan. Pada masyarakat tertentu, seperti Caffe, Club wanita malam, seperti gang Dolly juga pernah ngisi ceramah di dalamnya. Bahkan pada beberapa artis Dangdut kayak Via Valen dll., beliau sering memberi pengajian.
“Saya juga sering mengisi ceramah pada artis dan caffe,” Dawuhnya.
Dalam pengajian sore itu, beliau menjelaskan pertama, misi NU ialah membela negara. Kedua, cara memilih guru -berguru- yang benar. Ketiga, cara menjadi guru yang benar.
beberapa poin besar di atas menjadi penting untuk sering kita pahami demi keselamatan kita dalam berakidah ahlus sunnah wal jamaah an nahdliyah, di tengah serangan beberapa paham yang menyimpang, seperti newradikal dan liberal.
Biasanya ajaran newradikal dan liberal ini tersampaikan melalui ustadz dadakan, ustadz selebritis, alumni pesantren-pesantren kilat.
Sehingga tidak salah bila Gus Miftah memilih objek pengajian pada artis, club wanita malam, pemuda yang liar dengan tujuan menyelamatkan mereka dari paham keagamaan yang salah. Dan atas ceramah-ceramah beliau, mereka menerima dengan baik dan santun.
Demikian, salah satu kelebihan sosok Gus Miftah, mampu memberikan ceramah pada siapa pun, dan orang kelas apa saja. Beliau bisa melebur menjadi bagian dari orang lain.