Sumenep, Labumi.id ; Setelah bertahun-tahun molor, penerbangan pesawat perintis kewilayah Kepulauan Sumenep akhirnya menemui titik terang. Mulai Pekan depan, penerbangan Bandara Trunojoyo Sumenep-Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken mulai beroperasi.
Penerbangan menggunakan pesawat Grand Caravan milik maskapai Susi Air dengan kapastikan 11 penumpang rute Bandara Trunojoyo Sumenep-Pulau Pagerungan, Kecamatan Sapeken. Landasan Penerbangan memanfaatkan bandara milik salah satu kontraktor kontrak kerjasama migas (K3S) yang beroperasi diwilayah Sumenep, PT Kangean Energi Indonesia (KEI) di Pulau Pagerungan.
”Ijin perubahan status bandara khusus milik PT KEI menjadi Bandara Umum dan ijin rute penerbangan pesawat perintis Sumenep-Pagerungan dari Kementerian Perhubungan sudah turun, tinggal penerbangan perdananya mulai Rabu (25/9/2019) minggu depan,” terang Kepala Dinas Perhubungan Sumenep, Agustiono Sulasno, Jum’at (20/9/2019).
Penerbangan Sumenep-Pagerungan merupakan bagian jawaban atas keluhan masyarakat Kepulauan mengenai transportasi. Selama ini, sarana transportasi ke Kepulauan bergantung pada armada laut itupun terbatas. Bahkan, tersendat ketika peraian Sumenep dilanda cuaca buruk. ”Tentu penerbangan perintis menjadi moda transportasi alternatif bagi masyarakat Pulau kedepannya,” ungkapnya.
Menurut Agus, dengan dioperasikannya penerbangan pesawat perintis Sumenep-Pagerungan, maka jarak tempuh masyarakat yang ingin kedaratan maupun ke Kepulauan semakin singkat, dari biasanya 10 hingga 14 jam ke Sapeken hanya bisa ditemput 30 menit. Kedepan, Pemkab juga mencanangkan water base sebagai Bandara penunjang dibeberapa Pulau untuk meningkatkan layanan transportasi bagi warga Pulau.
Sementara itu, Kepala Unit Pengelola Bandara Kelas III Trunojoyo Sumenep, Indra Triantono mengatakan, Susi Air telah melakukan pengenalan penerbangan (Familirisation Flight) untuk mengetahui titik rute sebelum melakukan penerbangan perdananya pekan depan. Penerbangan Sumenep-Pagerungan dijadwal seminggu sekali dengan harga tiket Rp. 200 hingga Rp. 250 ribu tiap penumpang
Indra menambahkan, penerbangan perintis disubsidi oleh Pemerintah untuk mengurangi kesenjangan transportasi bagi masyarakat didaerah terpencil termasuk kepulauan Sumenep.
”Kami meyakini penerbangan perintis Sumenep-Pagerungan dapat meningkatkan mobilitas warga terutama di Kepulauan,” pungkasnya. (red)