Sosok  

Innalillah, Sugeng Tindak Pejuang Keadilan Agraria Pak GWR

Labumi.id, Duka mendalam bagi para aktivis dan para pejuang agraria. Gunawan Wiradi atau GWR , wafat pada Senin (30/11/2020) malam.

Dirjen Kebudayaan Hilmar Farid dalam akun hilmarfarid diantara postingannya menyebutkan, tadi malam pukul 19.35 beliau mendahului kita semua. Selamat jalan, Pak Gunawan. Beristirahatlah dalam kedamaian abadi. Al-Fatihah.

Sedang akun KPA tanahuntukrakyat, pun menyatakan duka cita yang sama mendalam atas berpulangnya Bpk. DR. HC Gunawan Wiradi (Ketua Majelis Pakar KPA).

Dalam buku Metodologi Studi Agraria karya terpilih Gunawan Wiradi disunting Mohammad Shohibuddin, bab terakhir yang ditulis Ahmad Nashih Luthfi diceritakan bahwa GWR lahir dari keluarga feodal di kota Solo, dari pasangan R. Pujo Sastrosupodo dan R.A. Sumirah. Anak bungsu, dari sebelas saudara. Dilahirkan pada Hari Minggu Wage, atau 24 Bakda Maulud, di tahun Dal, atau tahun Saka Jawa 1863. Sedang kalender Masehi 28 Agustus 1932, tapi dalam banyak karyanya GWR menuliskan tanggal lahirnya jadi 26 Maret 1934, dengan alasan pencantuman itu sama dengan KTPnya.

Diantara beberapa karyanya GWR selalu menyelipkan kutipan Vincent Harding yang menyebut In Agrarian society,..freedom meant the right to land-the land they had nurtured. Bahwa bagi negara agraris, makna kemerdekaan bagi rakyat adalah hak atas tanah yang digarapnya.

Selamat jalan Pak GWR, karya dan jasamu sungguh abadi. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *