Dispertahorbun Sumenep Bakal Kembangkan Budidaya Porang, Ini Alasannya

Labumi.id, Pemerintah Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur melalui Dinas Tanaman Pangan Hortukultura dan Perkebunan akan terus menggalakkan dan meningkatkan penanaman porang.

Pasalnya, tanaman tersebut berpotensi menjadi produk unggulan yang bisa memperkuat sektor pertanian di tengah pandemi Covid-19. Bahkan Disperhortbun sudah mempunyai program mengembangkan budidaya Porang sejak tahun lalu.

Demikian disampaikan Kepala dinas tanaman pangan hortikultura dan perkebunan (Disperhortbun) Sumenep Arif Firmanto kepada labumi, Rabu, 10/02/2021.

“Kami sebenarnya sudah mempunyai program mengembangkan budidaya Porang sejak tahun lalu,”ungkapnya.

Diketahui, porang sendiri dikenal sebagai tanaman umbi-umbian dari spesies Amorphophallus Muelleri yang bisa digunakan untuk bahan baku tepung, kosmetik, dan penjernih air. Bahkan umbi porang juga mengandung karbohidrat, lemak, protein, mineral, vitamin dan serat pangan.

Selain itu, komoditas Porang mempunyai masa depan cerah baik daik dari sisi manfaat maupun kebutuhan pasar. Tentu saja hal tersebut menjadi daya tarik masyarakat untuk membudidayakan tanaman Porang di Sumenep

“Porang mempunyai pangsa pasar sangat luas baik pangsa pasar luar negeri maupun dalam negeri,”ujarnya.

Bahkan kata pria murah senyum ini, komoditi porang saat ini tertuju pada pasar luar negeri. Selain harganya yang tinggi kebutuhannya juga cukup besar. “Bahkan bisa di ekspor ke China,”tuturnya.

Kendati demikian, sebenarnya tanaman Porang terbilang cukup mudah untuk dibudidayakan. Sebab porang ini mudah tumbuh dan tidak membutuhkan lahan khusus. “Bahkan dapat tumbuh subur dan lebih bagus di tanam di tanah tegalan di bawah rindangnya pohon lain,”imbuhnya.

Dilansir dari Kompasiana.com, saat ini harga umbi porang basah berkisar 10.000/Kg. Sedangkan harga umbi porang yang sudah diolah dan siap di ekspor berkisar 55.000/Kg.

Untuk pasar ekspor sendiri yakni Negara- negara Asia Timur terutama Jepang. Negeri matahari terbit itu membutuhkan sekitar 3000 ton tepung Porang /tahun.

Namun, sayangnya saat ini Indonesia baru mampu memenuhi 600 ton per tahun tepung porang.

Mengingat kebutuhan ekspor cukup besar, dan harga Porang yang cukup kompetitif, di Kabupaten Sumenep Arif mengaku akan untuk terus meningkatkan produksi Porang.

“Potensi tanaman Porang di Sumenep masih perlu dikembangkan secara lebih luas,” tutur Arif sembari berharap.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *