Labumi.id, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menuai protes dari berbagai kalangan akibat pernyataannya yang menyebut Kementrian Agama (Kemenag) merupakan hadiah untuk Nahdhatul Ulama NU). Bahkan protes ini muncul dengan meminta agar Kemenag dibubarkan.
Sekretaris Jenderal Pengururs Besar Nahdhatul Ulama ( PBNU ) Helmy Fasihal Zaini menerangkan Kemenag bukan hanya untuk NU atau umat Islam semata, melainkan utnuk semua agama.
Bahkan menurut Helmy, semua pihak malah bisa menjadi pemimpin di Kemenag asalkan dapat menciptakan kemaslahatan dan kesejahteraan bersama. Sebab Kemenag menurut Helmy, Kemenag merupakan hadiah yang dipersembahkan dari negara untuk semua agama yang di Indonesia.
Pernyataan Yaqut, menurut Helmy tidak layak diucapkan karena tidak tepat dalam pandangan kenegarawanan yang harus berkata adil dan bijaksana,
Hal senada juga diungkapkan oleh Pimpinan Pusat Muhammadiyah Abdul Mu’ti yang menyebut bahwa pendirian Kemenag berbeda dari versi yang disebutkan Yaqut. Meski demikian, Mu’ti tak menyebutkan apa perbedaan yang dimaksudkannya.
Namun dia tegas menyatakan, sebagai Menteri Agama Yaqut diminta untuk bersikap adil kepada semua agama dan organisasi.
Sementara Anwar Abbas menyarankan sebaiknya Kemenag dibubarkan saja, karen hanya membikin kegaduhan. Mudhoratnya lebih besar daripada manfaatnya. Sebagai tokoh agama, dirinya sangat menyesalkan ucapan dan cara berpkikir Yaqut dengan menyebut Kemenaq sebagai hadiah untuk NU.
Kemenag menurut Anwar Abbas,, hanya akan dikelola oleh orang-oerang NU apabila pola pikir Yaqut dijadikan cerminan. Padahal lanjut dia, seorang menteri dan pimpinan umat mestinya lebih mengedapakan asas kearifan, keadilan dalam bertindak sebagai negarawan.
Perlu diketahui pernyataan Yaqut yang dinilai kontroversial ini dipaparkan dalam acara RMI-PBNU yang live di Youtube TVNU pada Rabu, (20/10) lalu. Dia menceritakan tentang rapat penggantian slogan di instansi yang dipimpinnya bahwa ada staf yang mengatakan dalam sejarahnya Kemenag didirikan sebagai hadiah untuk umat Islam.
Yaqut membantah pernyataan bawahannya ini dengan menjelaskan bahwa Kemenag didirikan sebagai hadiah untuk NU. Sehingga menurut Yaqut, jadi lazim apabila NU menggunakan banyak celah di Kemenag.
“Saya bantah, karena Kemenag hadiah untuk NU, bukan umat Islam secara umum, hanya spesifik untuk NU saja,”kata Yaqut kala itu.
Sejarah Kemenag yang diketahui Yaqut, kelahirannya tidak bsa dilepaskan dari pengahapusan tujuh kata dalam Piagam Jakarta, yaitu Ketuhanan dengan Kewajiban Menjalankan Syariat Islam bagi para pemeluknya.
“Mbah Wahab Chasbullah menjadi juru damai dalam dinamika pencoretan 7 kata dalam piagam Jakarta. Sebab ketika itu lalu lahir Kemenag,” jelas Yaqut.