Labumi.id, Kapasitas adalah kunci segala hal. Ia sama dengan perempuan cantik, walau tak bersolek tetaplahelok jika dipandang.
Hal itulah yang disampaikan guru Fisipol UGM, Dr. Gaffar Karim, dalam serial ke 2 Pendidikan Politik bertajuk “Menguatkan Politik Santri Berkeadaban Melawan Politik Uang” yang digelar oleh pecinta atau Muhibbin Mas Kiai, Sabtu (5/09/2020) malam di Posko Pemenangan Santre Ngereng Mas Kiai di Jalan Barito, Kebonagung, Sumenep Madura, Jawa Timur.
“Kapasitas itu, sama dengan perempuan cantik. Didandani atau tidak, pasti tetap cantik. Itulah keuntungannya,”papar Gaffar Karim.
Fattah Jasin dan Mas Kiai, kata Ghaffar Karim memiliki keuntungan berupa kapasitas yang bisa dijadikan modal utama untuk mewujudkan pemerintahan Sumenep sebagai Kabupaten di Indonesia yang menjunjung Clean Governance.
“Pak Fattah Jasin memiliki kapasitas, pengalaman berjibaku bertahun-tahun di pemerintahan yang bisa dijadikan modal untuk melakukan perubahan besar-besaran di Sumenep,”papar Gaffar Karim.
Tanpa kapasitas pemimpin yang luar biasa, Sumenep akan jadi kabupaten yang biasa-biasa saja. Tidak akan ada perubahan berarti yang dapat mewujudkan kesejahteraan masyarakat.
Sementara wakilnya, Mas Kiai Ali Fikri Warits memiliki kecakapan memimpin dan mengelola pesantren di Annuqayah. Menurut Gaffar Karim, kedua pasangan ini sudah memenuhi kriteria yang dibutuhkan untuk menjawab kebutuhan masyarakat Sumenep.
Mas Kiai yang masih muda, dinamis dan berkapasitas di dalam mengelola pendidikan niscaya bakal jadi patron yang baik pula sebagai pasangan. Sehingga harapan masyarakat yang selama ini merindukan perubahan bisa diwujudkan. (Red)
