Desa  

Gubenur Khofifah, Optimis Swasembada Bawang Putih di Jawa Timur Sukses

Surabaya, Labumi.id ; Provinsi Jawa Timur bersama Pusat Inkubasi Bisnis Syariah Majelis Ulama Indonesia (Pinbas-MUI) Jawa Timur tengah gencar menggalakkan menanam bawang putih guna menuju swasembada bawang putih di Jawa Timur.

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa mengaku optimistis perihal kesuksesan swasembada bawang putih Jawa Timur ke depan. Meski kualitas bawang putih lokal ini masih butuh dilakukan peningkatan.

“Kualitas bawang putih, yang dipanen belum sebaik bawang putih yang biasanya diimpor dari Tiongkok. Untuk itu dibutuhkan adanya peningkatan kualitas dengan sentuhan teknologi pertanian dan bibit yang unggul,”kata Khofifah saat hadir khusus menyaksikan hasil panen perdana bawang putih yang ditanam di 41 hektar lahan Perhutani di Bondowoso.

Khofifah mengatakan meskipun bawang putih lokal ukurannya masih terlalu kecil, akan tetapi akan laku jika dijual untuk bahan obat-obatan. Atau paling tidak mencukupi kebutuhan bawang putih lokal.

Untuk itu, dia sudah memberikan tugas khusus kepada pejabat Pemprov untuk membawakan bawang putih Bondowoso ini kepada calon investor. Tujuannya agar ditemukan teknologi pertanian yang tepat dan bisa diterapkan untuk peningkatan kualitas bawang putih lokal Jawa Timur.

Khofifah yakin, jika inisiasi penanaman bawang putih lokal tersebut diintroduksi dengan baik, penyediaan lahan juga mencukupi, maka LMDH di sekitar kawasan Ijen akan membantu percepatan penyejahteraan ekonomi dengan baik.

“Bibit, teknologi, dan pendampingan. Kunci tiga hal itu harus ada dalam mengintervensi sektor pertanian kita. Bibitnya kita siapkan, teknologinya kita bantu, dan pendampingannya kita lakukan,” ucap wanita yang juga mantan Menteri Sosial itu.

Untuk diketahui  kebutuhan bawang putih di Jawa Timur selama ini, hampir 95 persen dipasok dengan cara mengimpor dari negara lain, terutama Tiongkok. Kebutuhan bawang putih Jawa Timur yang mencapai 56.580 ton pertahun hanya mampu dicukupi dari produksi lokal sebanyak 3.040 ton setiap tahunnya. (*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *