Hastag  

Butuh Perias? Simak Pengalaman Wida Usai Mendapatkan Best Makeup Artis di Surabaya  

Widayatul Laily atau Wida dengan vendornya makeupwidd, ketika menerima sertifikat makeup artist di Surabaya

Labumi.id, Meski baru tiga tahunan menapaki dunia tata rias, nama Widayatul Laily atau Wida dengan vendor makeupwidd sudah mulai diperhitungkan di Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.

Banyaknya order wedding, hajatan lamaran, ke kampung-kampung, lintas kecamatan bahkan kabupaten membuat vendor makeupwidd, semakin menjadi pilihan yang dibutuhkan masyarakat ditengah banyaknya vendor makeup artis (MUA) yang harganya selangit.

Usai mendapatkan best makeup Yolanda dalam kategori makeup artist baru-baru ini di Surabaya, Widayatul Laily membagikan pengalamannya kepada labumi.id.

“Ini prestasi yang luar biasa bagi saya. Alhamdulillah, usaha saya dalam tiga tahun ini, tidak sia-sia,”kata Wida kepada labumi.id, Senin (14/09/2020)

Sejak mengikuti sekolah tata rias intensif di Nanath Nadia di Bandung, Wida kemudian merasa tata rias adalah dunianya. Dia mengakui menekuni tatarias, tidak pernah terlintas dalam benaknya. Awalnya sekedar coba-coba, melepas jumut dan jenuh berdiam diri di rumah. Atas saran suaminya, Wida kemudian mengikuti pelatihan yang diadakan Pemkab Sumenep. “Itulah awalnya saya menekuni tatarias, dan itu tidak sejalur dengan jurusan saya sekolah, karena saya pilih bahasa Inggris bukan tatarias,”tutur Wida.

Perkembangan tata rias, menurut Wida seiring dengan perubahan selera di masyarakat. Masyarakat modern yang seleranya ditopang penuh oleh media sosial dan intensitas pertemuan sosialitas kelas menengah yang menjamur di kota-kota kecil, memiliki fantasi yang lebih untuk tampil sempurna.

“Gejala ini merupakan tantangan bagi pekerja tata rias seperti saya, dan kita harus sensitif menangkap perubahan ini,”ungkap Wida.

Menyadari keadaan ini, Wida mengaku mulai membangun jaringan mitra dengan beberapa vendor tata rias di luar kota yang bisa mensupport, bertukar pikiran, membagi trik sekaligus empowering konsep.

Menurut dia, mencari perias, tidak hanya dibutuhkan portfolio yang bagus, karena pemesan menganggap mencari vendor perias dan baju pengantin itu sama dengan mencari jodoh.

“Tapi bagaimanapun, selera kita soal riasan ini mestinya lebih tinggi dari si pemesan. Sehingga apa yang dibutuhkan konsumen, kita gampang mengeksekusinya,”kata Wida. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *