Viral, Warga Batang-batang Temukan Situs Makam Kuno di Bukit Pal

Sumenep, Labumi.id, Viral, penemuan prasasti berupa makam kuno di Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, membuat warga sekitar kaget dan terkejut. Penemuan prasasti yang menghebohkan warga sekitar itu terletak di Bukit Pal, perbatasan Desa Batang-Batang Laok dan Desa Batang-Batang Daya.

Sebelumnya, Keberadaan Bukit ini oleh warga sekitar hanya dianggap sebagai bukit seperti pada umumnya. Masyarakat setempat sama sekali tidak tahu-menahu tentang keberadaan makam yang baru ditemukan ini. Bahkan, saat masing-masing dari mereka mencoba menanyakan pada kakek-kakeknya, jawabannya sama, mereka mengaku tidak pernah mendengarnya.

Bukit Pal sendiri terletak di sebelah timur SMPN Batang-Batang sekitar 450 meter dari punggun Jl Raya Batang-Batang jalur wisata Pantai Lombang Sumenep.

Informasi yang di dapat Labumi.id di lapangan, berdasarkan keterangan Rasyidi (warga sekitar yang pertama kali membabat tempat penemuan itu) mengatakan, penemuan situs ini berawal melalui perantara salah satu warga setempat bernama Nasiruddin. Menurutnya, Nasiruddin kala itu mengaku selalu dihantui firasat kuat yang bertubi-tubi dan menyakinkan bahwa keberadaan tempat itu merupakan tempat pemakaman para Wali.

“Teman saya ini Nasiruddin, bisa dikatakan kayak didatangi alamat,”ucapnya.

Lebih lanjut Rasyidi memaparkan, Nasiruddin memberitahu tentang firasat dan perasaan yang dialaminya sekitar kurang lebih 20 hari yang lalu. Waktu itu, kata Rasyidi, Nasiruddin menghubunginya lewat via telpon dan menjelaskan sedetail mungkin apa yang tengah dialaminya.

“20 hari yang lalu, ia menghubungi saya lewat telpon, karena kebetulan saat ini sedang bekerja di Jakarta. Ia menceritakan hal itu, bahkan mendesak saya untuk segera membabat tempat itu,”jelasnya pada labumi.id.

Tanpa berfikir panjang lebar, akhirnya Rasyidi langsung berangkat mengajak 2 temannya menuju bukit pal, tempat yang di alamatkan oleh Nasiruddin. Hari pertama melakukan pembabatan, hanya ditemukan 1 prasasti berupa batu nisan bertuliskan arab pegon.

Hari kedua dan seterusnya kata Rasyidi, masyarakat berbondong-bondong melakukan pembabasan. Hingga sampai saat ini sudah ditemukan sebanyak 9 prasasti berupa batu nisan bertuliskan Arab Pegon.

“Sebenarnya lebih dari 9 batu nisan yang ditemukan, cuma yang bertuliskan Arab Pegon ada 9,”urainya.

Terpisah, Nasiruddin saat dikonfirmasi melalui via telpon mengatakan, Sekitar 2 bulan yang lalu, ia membentuk Kompolan Shalawat Nariyah (seperti perkumpulan pengajian) di kampungnya yang diagendakan setengah bula sekali setiap senin malam. Berawal dari sana awal mula ia mendapat firasat yang begitu kuat tentang keberadaan makam waliyullah itu.

Menurut pengakuannya, ia mulai meraskan firasat kuat tentang keberadaan makam wali di Bukit Pal setelah memulai Kompolan Shalawat Nariyah. Setiap saat, dirinya seakan merasa seperti ada yang mendesak hatinya untuk membabat bukit itu. Semakin hari, keyakinan itu semakin kuat dan mengakar dibenaknya.

Puncak akhir gelisah mulai tidak terbendung ketika dirinya berangkat ke tanah rantau. Ia pun akhirnya menghubungi Rasyidi untuk membabat bukit itu melalu via telpon dari Jakarta.

“Hati saya seperti memiliki kekuatan rasa yang kuat. Semakin hari semakin kuat. Hal itu membuat diri saya gelisah. Pada akhirnya saya langsung menghubungi Rasyidi untuk menyampaikan keinginan saya pada jamaah Kompolan shalawat nariyah untuk membabat bukit,” jelasnya, Selasa 7 April 2020.

Penting diketahui, di lereng bukit itu, sekitar 150 meter sebelah barat daya dari area makam yang baru ditemukan itu telah terdapat kuburan Bhuju’ Lanjhang (keyakinan muslim Madura menganggap Bhuju’ sebagai makam wali) dan keberadaannya juga sudah masyhur di kalangan masyarakat Sumenep, terutama bagi masyarakat Kecamatan Batang-Batang.

Area kuburan di Bukit Pal sendiri tehampar di atas batas Desa Batang-Batang Daya dan Desa Batanga-Batang Laok. Sebagian kuburan berada di sebelah Desa Batang-Batang Daya dan sebagiannya lagi di atas tanah Batang-Batang Laok.

Sementara ini, letak keberadaan area kuburan itu ditaksir seluas 500 meter persegi (setengah hektar). (Khairul Amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *