Minim Perhatian, Guru Ngaji Hanya Dibantu Rp. 750 Ribu Setahun

nusantaranews.com

Sumenep, Labumi. Id ; Perhatian Pemkab Sumenep, Madura, Jawa Timur terhadap guru ngaji minim. Pasalnya, bantuan yang diberikan terhadap guru ngaji yang dianggar di APBD hanya sebesar Rp. 750 ribu dalam setahun, itupun tidak semua guru ngaji yang tercover dalam bantuan sosial tersebut.

”Besaran bantuan yang diberikan Pemkab untuk ngaji tidak ada kenaikan. Sama dengan tahun lalu,” terang Kepala Bagian Kesejahteraan Masyarakat (Kesmas) Kabupaten Sumenep, Kamiluddin, Kamis (15/8/2019).

Sesuai data yang tercatat di Bagian Kesmas Pemkab Sumenep, total anggaran bantuan guru ngaji yang dialokasikan di APBD 2019 sebesar Rp. 194 juta 250 ribu. Adapun calon penerima sebanyak 295 guru ngaji yang tersebar di 27 Kecamatan baik daratan maupun Kepulauan.

Menurut Kamil, dana yang dikucurkan untuk bantuan guru ngaji berasal dari Program Pokok Pikiran Rakyat (Pokir) dewan dan anggaran yang melekar di Bagian Kesmas. ”Sebagian memang atas rekomendasi Dewan melalui dana Pokirnya. Ada juga yang melalui permohonan ke Pemkab dengan syarat diantaranya harus ada mushallah atau langgar, kemudian santrinya minimal 10 orang,” jelasnya.

Sementara Itu, salah seorang guru ngaji di Kecamatan Batang-Batang Musthafa mengaku, selama beberapa tahun dirinya hanya menerima bantuan dari Pemkab sekali. Itupun saat itu hanya Rp. 500 ribu. ”Tentu Bantuan tersebut sangat jauh dari kelayakan, sebab jika diukur dengan jasanya dalam mengajar sangat minim,” ungkapnya.

Meskipun demikian, lanjut dia, dirinya meyakini semua guru ngaji tidak mengharap bantuan uang dari Pemerintah sebab mereka ikhlas mendidik. Namun diharapkan Pemerintah perlu memerhatian kesejahteraannya dan dibantu fasilitasnya dalam mendidik Al-Qur’an. ”Bagaimanapun jasanya dalam mendidik anak-anak mengaji tidak boleh dikesampingkan, sehingga patutlah kiranya kalau mereka juga mendapat bantuan,” harapnya. (red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *