Labumi.id, Menteri Koordinator Politik Hukum dan Keamanan (Menko Polhukan) Mahfud MD mengaku para kiainya banyak yang dibunuh oleh PKI.
Meski umurnya pada 1965 baru 8 tahun, namun Mahfud MD kala itu sudah menyaksikan gurunya, seorang Kiai Nahdlatul Ulama (NU) yang dibunuh.
“Saya tahu ketika kiai-kiai NU yang dibunuh,”cerita Mahfud, ketika hadir secara virtual di acara Indonesia Lawyer Club pada Selasa 29 September 2020 malam, Mahfud MD mencoba mengenang peristiwa G30S/PKI yang terjadi pada 30 September 1965 silam.
Pria kelahiran Sampang, Madura, ini mengaku jika guru ngajinya yang bernama Kiai Jufri dibunuh saat baru saja turun berpidato. Dia juga menyebut guru-guru NU lainnya pun turut menjadi sasaran ancaman PKI.
“Semua orang Kiai NU waktu itu diancam, pokoknya kamu besok mati,”cerita Mahfud.
Dia juga menceritakan ketika ayahnya yang berjaga semalaman demi mencegah serangan PKI. Bahkan, ketika terjadi G30S/PKI, dia juga menyaksikan saat ayahnya setiap malam bangun bersama tetangga untuk jaga PKI yang telah menyebar ancaman dan hendak menyerang.
Mahfud MD juga menceritakan penilaiannya kepada film Pengkhianatan G30S/PKI yang tidak menggambarkan sejumlah kejadian penting yang terjadi. Seperti ketika ancaman G30S/PKI sirna, kemudian keadaan seketika yang berbalik. “Karena semua orang yang berafiliasi dengan PKI ditangkap, dan entah dibawa kemana,” tuturnya. (Che)