DPD PKS Sumenep, Beri Bantuan APD ke IDI Cabang Sumenep

Sumenep, Labumi.id, Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Sumenep, mendapat bantuan Alat Pelindung Diri (APD) dari Dewan Pengurus Daerah (DPD) Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Sumenep, Madura Jawa Timur, 13/04/2020.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Ketua DPD PKS Sumenep, Ustad Rimbun Hidayat kepada Ketua IDI Sumenep, Dokter Abdul Aziz. Saat penyerahan, Ketua DPD PKS ditemani 5 anggota partainya.

Bantuan APD yang diberikan oleh DPD PKS Sumenep yakni 10 Paket pakaian lengkap APD medis, 50 Masker Bedah dan 15 Maskes N95.

“Di Madura, hanya Sumenep dan Sampang yang masih bertahan di zona hijau. Meski di Sumenep masih dirasa cukup aman, masyarakat dan semua stake holder harus tetap melakukan antisipasi preventif memutus mata rantai penyebaran virus Covid-19,” kata Ustad Rimbun Hidayat.

Menurutnya, munculnya wabah ini selain berdampak negatif lebih-lebih merenggut nyawa seseorang bila terpapar, di sisi lain juga mampu membangun dan meningkatkan kesadaran masyarakat untuk selalu hidup bersih dan sehat.

“Kita tetap berupaya dan kompak lawan corona, ayo putus mata rantai penyebarannya, salah satunya dengan cara hidup bersih dan sehat” ujarnya.

Baginya, memakai masker merupakan hal yang urgent (Penting) untuk dilakukan. Bukan tanpa sebab, dalam mengantisipasi penyebaran virus ini, perlu kiranya segala upaya dilakukan, “masker bagian penting dalam mencegah penyebaran wabah virus ini,”paparnya.

Bahkan ia mengaku semua anggota PKS sudah di wajibkan menakai masker, apalagi saat keluar rumah.

Terakhir, pria murah senyum ini mengimbau kepada pihak pemerintah bahkan partai politik sekalipun agar terus memberi edukasi dan pelayan hidup sehat.

Sedangkan Ketua IDI Sumenep, Dokter Abd Aziz mengatakan, bantuan APD yang diberikan DPD PKS sangat membantu petugas medis dan masyarakat umum yang membutuhkan.

Sebab, sampai saat ini APD masih terbilang langka. Padahal sudah banyak bantuan yang masuk dari berbagai lapisan, namun semua bantuan itu belum bisa mencukupi kebutuhan. Mungkin karena ketersediaan barang tidak sesuai dengan jumlah permintaan.

“Ada bantuan memang dari pribadinya, komunitas, tokoh bakan dari partai politik,” tuturnya. (Khairul Amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *