Warga Ngayogyakarta Berebut Gunungan Grebeg Syawal   

Labumi.id– Tradisi Gunungan Grebeg Syawal yang diadakan Keraton Ngayogyakarta Hadingrat di halaman Masjid Gehde Kauman, Yogyakarta, jadi rebutan warga.

Warga melimpah di sejumlah titik, dimana tujuh gunungan sebagai hasil bumi yang terdiri dari tiga Gunungan Kakung, Gunungan Estri, Gunungan Darat, Gunungan Gepak dan Gunungan Pawuhan diarak ratusan prajurit dari Siti Hinggil Keraton Ngayogyakarta Hadingrat.

Ada lima gunungan yang diarak menuju Masjid Gedhe Kauman Yogyakarta, sementara dua  gunungan lainnya diarak menuju Kantor Kepatihan dan Puro Pakualaman.

Menurut Penghulu Keraton Yogyakarta Sultan HB X, Kanjeng Raden Tumenggung (KRT) Ahmad Kamaludiningrat bahwa gunungan merupakan bentuk ungkapan syukur Ngarso Dhalem. “Gunungan ini sebagai syukur dari Ngarso Dhalem Keraton Yogyakarta,” jelasnya, Rabu 19 Agustus 2020.

Wujud syukur dari gunungan, menurut dia merupakan aneka hasil bumi karena merupakan penghasilan pokok masyarakat di Yogyarkarta.

Dia mengakui bahwa sebagian besar masyarakat yang berebut gunungan agar mendapatkan keberkahan. Makanan yang sudah didoakan, memiliki nilai keberkahan daripada yang tidak didoakan.

“Berkah yang dimaksud, adalah nilai lebih,”kata Kamaludiningrat.

Sedangkan warga Yogyakarta, senantiasa menjaga tradisi Gunungan Grebeg Syawal dan meyakini ritual tersebut sebagai cara mengungkapkan syukur. Sehingga hasil bumi mereka semakin bertambah dan diberkahi. (Red)

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *