Labumi.id, Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) yang beroperasi di lepas pantai kepulauan Sumenep mendadak diunjuk rasa oleh sejumlah nelayan Pulau Giliraja dan Desa Lobuk tergabung dalam aliansi masyarakat menggugat (Armet).
Sekian tahun beroperasi, ternyata HCML dinilai tak memikirkan masyarakat sekitar. Hanya mementingkan perusahaan sendiri. Buktinya, kata pengunjuk rasa rumpon milik para nelayan rusak tapi tidak ada ganti ruginya.
“Sudah enam tahun lamanya para nelayan menunggu ganti rugi rumpon yang rusak. Tapi sampai sekarang belum ada kejelasan,”kata korlap aksi, Sahrul Gunawan, dalam orasinya, Senin 7 Februari 2022 di depan gedung DPRD Sumenep.
Sebab itu massa aksi menilai keberadaan perusahaan Husky-CNOOC Madura Limited (HCML) dinilai tidak berguna dan tidak bermanfaat kepada masyarakat kepulauan sekitar. Mereka mendesak agar rumpon nelayan yang telah rusak untuk diganti, tapi jika tuntutannya tetap tidak dipenuhi. Mereka mengancam akan melakukan aksi langsung ke areal eksplorasi HCML.
“Silahkan bubar, angkat kaki dari kepulauan Giligenting, jika rumpon tetap tak diganti,”ujarnya.