Terdapat Batu Nisan Bertulis “Sang Yang Anom” Dalam Penemuan Situs di Bukit Pal Batang-Batang

Sumenep, Labumi.id, Penemuan situs berupa pemakaman kuno di Bukil Pal, perbatasan desa Batang-batang Laok dan Desa Batang-Batang Daya, Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur sedikit demi sedikit mulai terungkap jelas.

Pasalnya, Pembabat pertama situs pemakaman kuno di bukit pal, Rasyidi mengatakan kini satu dari 9 nisan yang bertuliskaan huruf pegon Arab sudah dapat terbaca, satu tulisan itu cukup jelas bertulisan “Kiai Sang Yang Anom tahun 1261 H”. Jika dihitung, makam Kiai Sangyang Anom sudah berusia 180 tahun atau wafat sekitar 1840 Masehi.

“Sedangkan 8 nisan lainnya saya tidak tahu karena tulisannya sudah tidak jelas,” jelasnya.

Bahkan salah satu seorang perempuan sebut saja Laila, (Nama Samaran) yang diyakini memiliki kekuatan supranatural oleh masyarat sekitar dan bisa berkomunikasi bahkan melihat dunia lain menyebutkan umur area pemakaman ini kurang lebih sekitar 600 tahun,

Hal itu disampaikannya saat mengunjungi Bukit Pal bersama Camat batang-Batang, Kepala Desa Batang-Batang Laok, Kepala Desa Batang-Batang Daya dan masyarakat setempat, 07/04/2020.

“Kuburan itu sudah berumur sekitar 600 tahun, dan di sana ada banyak tokoh terkemuka,”sebutnya.

Ditanya terkait siapa nama tokoh-tokohnya, Laila menyebut ada dari kalangan priayi, orang kerajaan, musafir, dan orang pelarian dari luar Madura, seperti Bali dan Yogyakarta.

Di area pemakaman itu, juga terdapat satu nisan yang tulisannya hanya bisa terbaca sebagian, artinya tidak utuh dan tak dapat dibaca dengan jelas. Menurut Laila, nisan itu bertuliskan “Syekh”. Namun, saat ditanya siapa nama lengkap syekh itu, Laila enggan memberikan keterangan lebih jauh, sebab kata Laila, ia tidak berani menyebutkan lantaran tidak dapat ijin dari arwah syekh tersebut untuk membocorkan namanya.

“Saya tak berani menyebutkan secara jelas nama Syekhnya, karena saya tak dapat izin untuk membocorkan” tegasnya.

Namun yang bisa Laila paparkan, syekh itu merupakan pendatang dari negara Turki. Pakain yang dia pakai tidak seperti pakaian kita. Syeh itu seperti memakai jubah atau pakaian ikhram.

Tidak hanya itu, masih banyak sebut Laila, kuburan dan sisa bangunan yang masih tertutup oleh semak belukar dan tanah yang belum ditemukan keberadaannya di sana (Bukit Pal).

Lailai menaksir luas area pemakaman itu sekitar 500 meter persegi (setengah Hektar) dengan mangacu pada sebaran kuburan yang berada di area tersebut. Sedangkan pembabatan bukit masih sekitar 15 pesresn dari luas 500 meter persegi.

Lebih lanjut, wanita berparas cantik ini memaparkan, menurutnya di area pemakaman ini tidak hanya terdapat kuburan yang berjajar membentang di perbatasan desa Batang-Batang Laok dan Batang-Batang Daya. Akan tetapi di hamparan kuburan itu juga terdapat seperti area sebuah candi (Bangunan kuno yang dibuat dari batu)

Semua anggapan Laila di atas yang belum bisa buktikan secara ilmiah. Oleh karena itu, dikonfirmasi terpisah, Kepala Desa Batang-Batang Laok dan Kepala Desa Batang-Batang Daya mengaku akan bekerjasama untuk berkordinasi dengan pemerintah Kecamatan sebagai langkah guna menemukan kejelasan.

Haris, Kepala Desa Batang-Batang Laok mengatakan, situs makan kuno yang ditemukan warga akan terus dikembangkan dan dilakukan pengkajian, salah satunya akan menunggu para ahli yang membidangi seperti tim arkeologi untuk diteliti lebih lanjut.

“Akan terus diteliti dan dirawat, menunggu Ahlinya, untuk sementara waktu kami sudah komunikasi dengan camat, jika memang cagar budaya akan difasiltasi,”ungkapnya.

Hal senada juga di sampaikan Siti Naisah, Kepala Desa Batang-Batang Daya, menurutnya penemuan situs yang sempat menggegerkan warga sana belum jelas kebenarannya. Artinya hal ini perlu diteliti dan dikembangkan lebih lanjut guna memastikan dan mengungkap fakta sejarah yang tersirat di dalamnya.

“Ini kan belum jelas mas, nanti akan dilakukan penelitian lebih lanjut, biar terungkap fakta sebenarnya. Kami juga akan mengadakan Komuniskasi kerjasama dengan kades tetangga,”sebutnya.

Penting diketahui, di lereng bukit itu, sekitar 150 meter sebelah barat daya dari area makam yang baru ditemukan itu telah terdapat kuburan Bhuju’ Lanjhang (keyakinan muslim Madura menganggap Bhuju’ sebagai makam wali) dan keberadaannya juga sudah masyhur di kalangan masyarakat Sumenep, terutama bagi masyarakat Kecamatan Batang-Batang.

Area kuburan di Bukit Pal sendiri tehampar di atas batas Desa Batang-Batang Daya dan Desa Batanga-Batang Laok. Sebagian kuburan berada di sebelah Desa Batang-Batang Daya dan sebagiannya lagi di atas tanah Batang-Batang Laok.(Khairul Amin)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *