Labumi.id, Target produksi komoditas yang ditetapkan Kementerian Pertanian (Kementan) banyak yang tidak realistis. Meskipun pagu indikatif di tahun 2021 yang didapatkan Kementan lebih rendah dari pagu awal di tahun 2020.
Dalam rapat kerja dengan Menteri Pertanian Ketua Komisi IV Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) Sudin meminta agar Kementan bersikap realistis dalam menetapkan target-target produksi komoditas pangan utama. Sebab target yang ditetapkan Kementan jauh dari rasional.
“Kalau beda produksi 1 juta-2 juta ton itu wajar, ini terlalu berlebihan,” ujar Sudin dilansir dari kontan.co.id, Selasa (7/7).
Sudin memaparkan perihal target pada produksi komoditas utama, seperti bawang putih sudah mengalami penurunan pagu indikatif 2021 dibandingkan 2020. Kementan malah mentargetkan produksi bawang putih ditetapkan sebesar 591.000 ton.
Melihat ini, Sudin pun mengaku geleng kepala, kemudian mempertanyakan target tersebut. Menurutnya sangat mustahil target bawang putih 591.000 ton, karena data BPS di 2019 hanya berkisar 88.000 ton.
Tak hanya bawang putih saja, Sudin juga mempertanyakan produksi padi yang sebanyak 58,5 juta ton dan jagung sebesar 24,20 juta ton.
Padahal di tahun 2019 produksi jagung hanya berkisar 22 juta ton, target sekarang 24,2 juta ton. Sedangkan target produksi tebu sebesar 32,95 juta ton dan produksi kedelai sekitar 420.000 ton.
“Saya menyarankan agar Kementan meninjau kembali target tersebut, mengingat produksi dalam negeri masih belum mampu memenuhi seluruh kebutuhan konsumsi,”papar Sudin.
Sudin menilai, penetapan target produksi komoditas utama Kementan ini tak dilakukan dengan memperhitungkan gagal panen akibat serangan hama atau faktor lainnya. Kementan melakukan penghitungan berdasarkan hitungan luasan sawah semata.
Sudin lantas meminta kepada eselon I Kementan agar tidak hanya mengulang bahkan menaikkan target-target yang sudah ditetapkan di tahun-tahun sebelumnya. Dia berharap, para pejabat Kementan benar-benar menyusun perencanaan, program, dan pencapaian dengan baik.
Sebelumnya, Kementan sudah menetapkan berbagai target produksi komoditas utama di 2021. Bahkan, ada juga target produksi dengan memperhitungkan penurunan pagu indikatif 2021 dibanding 2020.
Kementan menargetkan produksi padi sebanyak 62,5 juta ton di 2021, dengan kondisi penurunan pagu indikatif, target produksi padi menjadi 58,5 juta ton. Target jagung sebesar 25,37 juta ton, menjadi 24,20 juta ton. Bawang putih 622.000 ton menjadi 591.000 ton. Target Produksi kedelai sebesar 510.000 ton menjadi 420.000 ton, hingga target tebu dari 34,31 juta ton menjadi 32,95 juta ton.
Adapun, di 2021 pagu indikatif yang didapatkan Kementan sebesar Rp 18,43 triliun. Padahal, di 2020 pagu awal Kementan sebesar Rp 21,05 triliun, namun akibat Covid-19 akhirnya dipangkas menjadi Rp 14,05 triliun. (Red)