Labumi.id, Tahun politik di Kabupaten Sumenep semakin dinamis dengan kabar munculnya dua kubu yang ikut bersaing untuk menduduki kursi sekretaris daerah (Sekda) pasca purna tugas Ir Edy Rasyadi, M.Si pada tahun 2025 mendatang. Persaingan ini menciptakan dinamika baru di dalam pemerintahan daerah, di mana masing-masing kubu berusaha mendapatkan dukungan maksimal.
Dua poros yang teridentifikasi dalam persaingan ini adalah poros IPDN yang mengusung Agus Dwi Saputra, Kepala Dinas Pendidikan Sumenep, dan kubu non-IPDN yang menjagokan Arif Firmanto, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA). Kedua kandidat dianggap memiliki kedekatan dengan inkunbent Achmad Fauzi untuk menduduki jabatan Sekda.
Pengamat kebijakan publik, Adi Poe, menilai kabar keberadaan dua poros ini dinilai bisa mengganggu stabilitas pemerintahan di Sumenep. “Dua kubu ini kan sangat meyakini bahwa calon petahana (Achmad Fauzi, red.) akan terpilih Kembali dalam kontestasi Pilkada 2025,” ujarnya.
Menurut Adi, misalnya pemilihan Sekda yang didasari pada kubu politik akan berdampak negatif terhadap kinerja birokrasi. “Kriteria pemilihan Sekda jangan sampai siapa yang paling berjasa dalam kontestasi, tetapi juga harus mempertimbangkan track record dan kompetensi kandidat,” jelasnya.
Belakangan ini, terdengar dugaan kedua kubu tampak ingin menunjukkan kontribusi signifikan dalam memenangkan calon petahana Achmad Fauzi Wongsojudo untuk periode kedua. Namun, Adi Poe mengingatkan bahwa pencalonan yang dipengaruhi politik dapat menimbulkan polarisasi dalam pemerintahan. “Kita butuh pemimpin yang mampu bersinergi dengan semua elemen, bukan yang terbelah dalam kepentingan politik,” tegasnya.
Adi Poe menambahkan bahwa kedua kubu diharapkan bisa bersatu demi mencapai tujuan bersama, yaitu kesejahteraan masyarakat Sumenep. Hanya dengan kolaborasi yang baik, harapan untuk meningkatkan kinerja pemerintahan dan pelayanan publik dapat terwujud.
Menarik untuk dicatat, baik Agus Dwi Saputra maupun Arif Firmanto memiliki kedekatan dengan MH Said Abdullah, paman Achmad Fauzi yang memiliki pengaruh di pemerintahan Fauzi. Istri Arif memiliki kekerabatan dengan Said, sementara Agus merupakan pejabat kepercayaan yang dekat juga dengan Said.