Labumi.id, Puluhan mahasiswa Universitas Wiraraja (Unija) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, menggelar aksi demonstrasi menolak pembayaran wisuda daring. Kecewa dengan keputusan rektorat, mahasiswa lantas menyegel kantor rektorat dan membakar toga.
Keputusan pihak rektorat bagi mereka dianggap tidak masuk akal, sebab ditengah keadaan pandemi dan sektor ekonomi masyarakat yang terpuruk anggaran wisuda daring mencekik orang tua mereka.
Dalam tuntutannya, mahasiswa menganggap wisuda daring dengan biaya mencapai 750 ribu setiap mahasiswa, sangatlah besar selain tidak sesuai dengan pelaksanaannya. Uang toga 250 ribu, operasional 150 ribu, kartu alumni 100 ribu, cetak ijazah 250 ribu. Mereka meminta agar biaya wisuda daring dari 750 ribu diturunkan menjadi 500 ribu.
Koorlap aksi Mohammad Sholeh menyampaikan, seluruh mahasiswa bersedia membayar uang administrasi sebesar 750 ribu rupiah dengan catatan, asal wisudanya dilakukan secara Luring, bukan daring.
“Dengan biaya Rp 750 ribu, kami siap wisuda asalkan luring, dan rincian biaya harus jelas dan dipublish. Jika permintaan kami tidak dipenuhi, kami siap mogok bayar,”serunya.
Wakil Rektor I, Mujib Hannan menyampaikan bahwa keputusan rektor tetap mengacu kepada surat edaran, yakni tetap tidak ada perubahan. Jika mahasiswa tetap tidak mau, bisa mengikuti pelaksanaan wisuda di tahun depannya.
Mahasiswa yang kecewa dengan pernyataan pimpinan kampus cemara ini, mengancam akan menggelar aksi serupa dengan bentuk prosesi wisuda diluar kampus sebagai protes dari kebijakan yang tidak memihak kepada mereka. (Irul)