Labumi.Id – Pusat Inkubator Wirausaha STKIP PGRI Sumenep (PIWS) sukses mencetak pengusaha melalui program kepelatihan dan pendampingan yang dilakukan selama beberapa tahun terakhir. Salah satunya, dalam menciptakan pengusaha muda yang memiliki skill dalam menjalankan bisnis percetakan.
Terbukti, salah satu nit usaha Wira Usaha Muda (WMS) ini mampu memberi warna dalam dunia bisnis percetakan di Bumi Sumekar. Percetakan WMS berkembang cukup bagus dan mampu bersaing dengan percetakan lainnya. Usaha percetakan tersebut hampir tak pernah sepi dari orderan baik dari Instansi Pemerintah, Perbank-an, perusahaan, maupun perorangan.
”Alhamdulillah, walaupun masih terbilang baru dan umumnya pemula, banyak yang menggunakan jasa kami baik perorangan maupun lembaga pemerintah. Yang banyak, adalah Dinas Dinas dilingkungan Pemkab, kemudian Bank,” terang Pendamping Unit Usaha Percetakan Guru Rayo WMS, M. Zaidi, Kamis (3/8/2020).
Menurutnya, percetakan yang digeluti awalnya hanya sablon, cetak undangan, buku, pamflet, penjilidan, banner, dan stempel. Namun, kini berkembang pada percetakan lainnya diantaranya gantungan kunci, pin, press mug, akrilik neon box, dan jam akrilic.
”Hasilnya bisa bersaing dipasaran. Selain terbilang murah, kwalitas dari hasil karya teman-teman tidak mengecewakan. Bahkan, untuk jam akrelic, press mog, stempel, dan sablon dapat dikatakan produk yang paling tinggi permintaannya,” ungkap Zaidi.
Omset perbulan dari unit usaha percetakan di WMS lumayan besar. Penghasil bersih setiap bulannya setelah dikurang biaya produksi seperti pembelian bahan dan gaji pekerja bisa mencapai Rp. 5 hingga Rp. 7 juta.
”Lumayanlah, dimana teman-teman yang awalnya pengangguran dan tidak punya pekerjaan, sekarang sudah ada kegiatan usaha untuk menghidupkan keluarga,” ucapnya bersyukur.
Tahun ini, Pemkab Sumenep melalui PIWS kembali memberikan pelatihan bagi calon wirausaha muda sebagai implemntasi dari program unggulan yang dicanangkan Bupati A Busyro Karim bersama Wakil Bupati Achmad Fausi. Untuk di percetakan, terdapat 34 peserta diangkatan 2020.
Selama mengikuti program pelatihan wirausaha muda, mereka digembleng menjadi pengusaha yang memiliki skill dalam bisnis percetakan. Selain dilatih agar bisa memproduksi beberapa jenis percetakan yang dijalankan, peserta juga dibimbing agar memiliki kemampuan dalam berbisnis.
”Jadi tidak hanya dilatih dalam memproduksi dan mendesain suatu objek, tapi juga bagaimana peserta supaya mampu memaneg dan mengelola usahanya, kemudian bagaimana pemasaran dan promosinya termasuk dengan mamanfaatkan tekhnologi digital atau sosial media dalam memasarkannya,” pungkasnya. (Red)