Labumi.id, Dinas Kesehatan dan Keluarga Berencana (Dinkes dan KB) Sumenep, Madura, Jawa Timur melakukan langkah-langkah cepat mencegah naiknya angka stunting.
Sosialisasi ke masyarakat mereka lakukan secara massal dan intensif berdasarkan penugasan sesuai Perpres 72 tahun 2021 tentang percepatan penurunan stunting di seluruh Indonesia.
“Kabupaten Sumenep bergerak cepat, sudah ada tim di tingkat Kabupaten, Kecamatan, hingga Desa. Juga melibatkan semua sektor termasuk TNI/POLRI dan tokoh masyarakat,” jelas Kepala Dinkes Sumenep, Agus Mulyono
Rabu, 13/07/2022.
Pengakuan Agus, pihaknya telah bekerjasama melibatkan tim penggerak Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK), gabungan organisasi wanita (GOW) dan organisasi kemasyarakatan lainnya.
“Seperti Penyuluh Keluarga Berencana (PKB), PPKBD dan sub PPKBD, PLKB di tingkat Desa agar bergerak melakukan percepatan penurunan stunting di Sumenep segera direalisasikan,” ujarnya.
Pihaknya berharap dengan adanya koordinasi dari berbagai pihak, penurunan stunting tahun ini hasilnya maksimal. Minimal penurunan stunting menjadi 15 dan setinggi tingginya 20 persen.
Agus Mulyono menyampaikan bahwa sasaran sosialisasi adalah keluarga yang berisiko stunting seperti ibu hamil. Kemudian anak di bawah umur 2 tahun.