Labumi.id, Tingginya jumlah pengangguran di Sumenep mendapat perhatian anggota Legislatif. Anggota Komisi II DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur Irwan Hayat menyatakan strategi kebijakan yang dicanangkan Pemkab untuk memperluas lapangan kerja dan mengurangi angka pengangguran tidak berjalan maksimal.
”Kalau mencermati jumlah pengangguran yang terus naik, ini berarti ada yang salah dengan program yang diluncurkan Pemerintah kaitannya dalam mengurangi penangguran,” ungkap Irwan, Selasa, 23Maret 2021.
Sesuai data Badan Pusat Statistik (BPS) angka pengangguran kecenderungannya terus naik, hingga 2020 mencapai 18.952 dari total angkatan kerja 666. 441 orang. Angka penangguran tersebut naik 4 ribu lebih dari tahun 2019 sebesar 14.187. Sedangkan dari 2018 ke 2019 juga naik sekitar 3 ribu dimana saat itu hanya 11 ribu lebih.
Legislator asal PKB ini mempertanyakan program unggulan Pemkab Sumenep mencetak 5 ribu wirausaha muda. Program tersebut mestinya dapat menekan laju pengangguran, tapi sebaliknya angka pengangguran terus bertambah. Menurut dia, kesalahan pasti terletak dalam pelaksanaannya.
Irwan menegaskan, sejauh ini belum jelas berapa jumlah wirausaha muda yang berhasil dicetak melalui program Pemkab yang dilaksanakan selama lima tahun terakhir. ”Sampai saat ini belum ada laporan, berapa alumni-alumni dari program wirausaha muda yang sukses dan memiliki usaha sendiri. Setiap tahun 1 ribu wirausaha muda, disisi lain pengangguran masih tinggi,” sesalnya.
Ia menyatakan, program wirausaha muda sebenarnya cukup bagus, hanya saja pelaksanaannya yang perlu dibenahi. Kedepan, Pemkab perlu meredesain pelaksanaan wirausaha muda supaya tidak hanya sekedar memberikan pelatihan, melainkan juga didukung dengan anggaran untuk permodalannya.
”Selain itu, kami merekomendasi supaya program wirausaha muda juga perlu memproteksi pelaku usaha dengan mempermudah akses permodalan dan pemasarannya,” pungkasnya. (Red)