Labumi. Id – Unit Tranfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur mengalami krisis darah. Sejak awal pandemi Covid-19, ketersediaan stok darah sangat minim.
”Tidak seimbang antara permintaan dengan yang mendonor. Yang meminta banyak, sedangkan pendonor sedikit, turun malah,” ungkap Dokter PMI Sumenep Anita Wati, Jum’at (28/8/2020).
UTD PMI sebenarnya sudah gencar melakukan menghimbau kepada masyarakat khususnya bagi mereka yang biasa mendonor untuk mendonorkan darahnya dengan catatan tetap mengikuti protokol kesehatan. “Kalau kita kan hanya menghimbau untuk donor darah sekali lagi bagi yang biasa donor, tapi tetap mematuhi protokol kesehatan,” terangnya.
Menurut Anita, sebelum adanya covid-19 PMI turun ke sekolah-sekolah untuk mencari pendonor. Namun, sejak pandemi covid-19 melanda lembaga pendidikan diliburkan, sehingga kegiatan jemput bola ke sejumlah lembaga pendidikan tidak memungkinkan untuk dilakukan.
“Kita kan biasanya ke sekolah-sekolah untuk cari pendonor, tapi kan sekolah libur jadi tidak memungkin, kemudian misalnya lagi di instansi dan publik kan banyak pendonor, tapi kan disana banyak yang reaktif jadi tidak munngkin juga kita lakukan, itu penyebabnya,”paparnya.
Lebih lanjut ia memaparkan, apabila ada pasien yang butuh donor darah, maka keluaga pasien harus siap-siap jadi pendonor. Di samping itu pihaknya juga mengaku punya jejaring saling kontak soal kebutuhan darah.
“Keluarga cari pendonor, ya kita punya jejaring saling kontak soal kebutuhan darah, tetap untuk keluarga pasien itu harus siap menjadi pendonor. Kalau misalnya mentok, alternatif terakhir biasanya melakukan kontak ke PMI pamekasan, “misalnya di sana ada, kita sarankan untuk ambil disana,” jelasnya. (Khairul Amin)