Motivasi Bu Ria;  Wanita Harus Jadi Sumber Cahaya Keluarga

Motivator Hj. Nur Putria Kadarsih dihadapan peserta pengajian Maulid Nabi Muhammad di Masjid Darussalam, Selasa, 23/11/2021 malam.

Labumi.id, Bagaimanapun moderennya masa ini, nilai-nilai keteladanan dan budi pekerti banyak dicontohkan oleh tokoh-tokoh besar dari masa lalu.

“Dalam hal perempuan, sedianya perempuan sekarang harus tetap menteladani Siti Khadijah, istri Rasulullah,” kata motivator Hj. Nur Putria Kadarsih yang akrab disapa Bu Ria dihadapan peserta pengajian Maulid Nabi Muhammad di Masjid Darussalam, Selasa, 23/11/2021 malam.

Ria menceritakan pada masa Rasulullah, wanita sangat dimuliakan. Siti Khatidjah istri Rasulullah menginspirasi dirinya agar selalu tampil menarik dan memperhatikan suami. Istri yang baik, kata dia selalu menjadi sumber energi dan cahaya bagi keluarga.

“Ada pepatah mengatakan, dibalik kesuksesan seorang suami ada wanita hebat dibelakangnya. Itu juga menjadi prinsip saya,”paparnya.

Motivator yang juga owner ayam brewok ini menjelaskan seorang istri tidak harus selalu bergantung pada suami. Bagaimana pun suksesnya pasangannya, seorang istri tidak boleh melangkahi suami.

“Istri ini harus juga menjadi pahlawan bagi keluarganya,”kata Ria dalam nasehatnya.

Ria menyarankan agar seorang wanita berdaya dan memiliki kekuatan, sehingga kapasitasnya tersebut bisa bermanfaat atas diri, suami, anak-anak maupun lingkungannya.

“Untuk menerapkan hal ini harus mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari,” kata ibu dari 4 empat anak ini. Sebab tidak perempuan yang berilmu, tapi tidak tahu cara mengaplikasikannya.

Menurutnya, seorang istri harus memiliki pengetahuan yang kompleks. Istri tidak hanya pintar mengurusi rumah tangga, melainkan juga harus berkarya dan berkiprah.

Baginya, seorang perempuan hebat itu adalah mereka yang juga berkarir, tapi tetap taat pada suami. “Bukan untuk menyaingi seorang suami, tetapi untuk melengkapi perannya bagi keluarga. Karena, perempuan yang kuat adalah mereka yang bisa menundukkan keberhasilan suami dan agamanya,”ujarnya.

Selain menjadi istri dan ibu dari anak-anaknya, perempuan harus bisa menjadi inspirator dan teladan. Dia melihat kebanyakan perempuan belum bisa mengeluarkan potensi yang dimilikinya. Sehingga  karena ketidaktahuannya. Pesan dia, wanita itu harus berdaya dan jangan lemah. Wanita harus bahagia, demi suami dan keluarganya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *