Sumenep, labumi.id– Hari Jadi (HARJAD) Kabupaten Sumenep ke-750 tahun 2019 dirayakan dengan gegap gempita. Salah satu selebrasi perayaannya adalah olah raga massal gerak jalan tradisional yang dilakukan pada Sabtu (19/10/2019), malam.
Ratusan regu mengikuti gerak jalan tradisi ini, lelaki dan perempuan dengan mempertontonkan cara berjalan dan gerak yang mengundang gelak dan kagum para penonton sepanjang jalan.
Kepala Bidang Pemuda dan Olahraga Disparbudpora Sumenep, Mohammad Iksan mengaku jika kegiatan olahraga massal bersifat rekreatif, dan dibuat menghibur.
Ada beberapa regu yang terlibat, yaitu regu putera dan puteri serta perorangan. Untuk katagori beregu putera dan puteri masing- masing tim terdiri dari 11 orang.
Tapi setiap peserta diwajibkan mengikuti dan mentaati setiap ketentuan yang telah ditetapkan panitia sejauh 10 KM.
Rahmatullah salah satu penonton yang tampak antusias menyaksikan gerak jalan massal mengatakan kepada labumi.id, gerak jalan tradisi yang diselenggarakan untuk menyambut hari jadi Sumenep ke- 750 menghibur masyarakat Sumenep. Event yang melibatkan warga secara massal dan kolaboratif jarang-jarang dilakukan.
Penguatan nilai-nilai kebersamaan, dan gotong-royong menurut Rahmatullah penting dilakukan seiring perkembangan masyarakat yang sulit bertemu muka karena pekerjaan yang ekstra sibuk.
“Hiburan seperti gerak jalan tradisi ini, cocok Mas untuk menurunkan adrinalin yang sehari-hari berpacu cepat,”ungkap dia seraya tersenyum-senyum.
Mohammad Iksan menegaskan, selain sebagai sarana rekreatif yang menghibur, ajang gerak jalan tradisi ini diharapkan dapat menumbuhkan semangat untuk meraih prestasi terbaik. Semangat berkompetisi secara sehat dan membentuk pribadi yang sehat serta bugar
Disamping juga untuk mensukseskan program “Jatim Seger” (Program Jawa Timur Senang Bergerak) dalam rangka pembudayaan olahraga masyarakat Jawa Timur.
Bupati Sumenep, KH. Abuya Busyro Karim, dalam sambutannya mengatakan kebersaman masyarakat dan pemerintah harus lebih diupayakan lebih maksimal untuk menjaga kebersamaan, kesatuan dan persatuan.
“Boleh kita punya SDM dan SDA yang melimpah, tetapi untuk membangun Sumenep itu tidak cukup. Justru hasil yang paling utama adalah kekompakan dan kebersamaan satu pandang dalam rangka membangun Kabupaten Garam ini,” ungkapnya. (Khairul Amin)