Labumi.id, Ragam terobosan untuk meningkatkan sektor pertanian terus dilakukan Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan (Dispertahortbun) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
“Salah satunya dengan mendorong peningkatan produksi pertanian baik dari segi kualitas maupun kuantitas,” jelas Kepala Dispertahortbun Kabupaten Sumenep, Arief Firmanto, Kamis, 30/9/2021.
Mendekati musim tanam, pemerintah melalui Dispertahortbun memberikan bantuan benih padi dan jagung. Ada padi beras merah dan ada padi biasa seluas 6.685 Hektar (Ha) dan untuk jagung disediakan 21.160.
“Bahkan kami juga memberikan sarana pertanian yaitu berupa pompa air, irigasi dan pengeboran. Termasuk juga melaksanakan pelatihan diversifikasi produk tembakau,” ungkapnya.
Jika selama ini tembakau hanya dimanfaatkan daunnya saja untuk bahan baku produksi rokok. Nanti pemerintah akan berinovasi berupa diversifikasi seperti yang sudah dilakukan oleh PTPN 10 di Jember.
Menurutnya, Sumenep akan mengadopsi untuk dipraktikkan oleh Poktan dengan cara ikut pelatihan diversifikasi u produk tembakau.
“Jika semula tembakau itu dimanfaatkan daunnya saja, kedepan saya harapkan batang sama akarnya bisa dimanfaatkan seperti untuk asap cair dan sebagainya,” ujarnya.
Selain itu, pria bertampang manis ini memaparkan, bahwa juga sudah lakukan pelatihan diversifikasi. Harapannya, hal itu dapat di aplikasikan tekhnologi tepat guna. Bahkan, batang tembakau bisa dimanfaatkan dan bisa diolah sebagai briket dari limbah tembakau.
“Ini sebagai salah satu energi terbarukan dan mengurangi pencemaran limbah,” bebernya.
Kata dia, ketika peserta pelatihan yakni para poktan yang berjumlah sebanyak 25 orang ini masih belum mendalami betul, pihaknya mengaku akan mengirim ke PTPN Jember. Dispertahortbun Sumenep juga melakukan siaran pedesaan di radio. Siaran ini untuk materi persiapan tanam padi dan jagung di MH 2021 dan 2022, ini termasuk juga bagaimana memanfaatkan KUR (Kredit Usaha Rakyat).
“Saya harapkan petani tidak lagi mendapatkan modal dari ijon. Tetapi ada fasilitas pemerintah yang namanya KUR yang harus di manfaatkan,” harapnya.
Ditambahkan, pemerintah harus memberikan fasilitas. Daripada mereka pinjam ke ijon lebih baik pinjam ke bank dengan bantuan KUR dengan pinjaman bisa mencapai Rp 25 juta. Persyaratan harus kelompok tani tentunya ada sertifikatnya. Anggota juga bisa. Terpenting tergabung dalam kelompok tani (Poktan). (Khairul Amin)