LaBumi.id, Pandemi Covid-19 tak tentu kapan berakhir. Tapi pesan Ahmad Said Samsuri Kepala MTsN 1 Sumenep ini dalam hal penanaman nilai-nilai pendidikan ada baiknya tetap dijadikan pegangan.
Seraya menyitir sepotong hadist Sayyidina Ali ra; ajarilah anakmu sesuai dengan zamannya karena mereka diciptakan pada suatu zaman yang berbeda dengan zamanmu. Said mengaku tetap optimistis dengan visi pendidikan abad 21. “Life and Career Skills, learning and innovation skills, Information, media, dan technology skills, merupakan keterampilan dasar pembelajaran abad 21 yang mesti dikuasai, ”jelasnya.
Dalam situasi apapun bila pendidik atau peserta didik menguasai prinsip pembelajaran abad 21 tersebut. Menurutnya akan mudah beradaptasi dalam lingkungan sosial yang terus bergerak cepat. Mereka juga bisa mengembangkan diri dan tak canggung dalam kerja-kerja kolaboratif. “Mereka gampang menjadi pioner ketika berinovasi. Mudah mengatur diri sendiri menuju tercapainya pendidikan sejati, yakni memanusiakan manusia,”papar Said.
Ahmad Said Samsuri yang lahir di Sumenep, Jawa Timur pada 11 Juni 1971 silam, lahir dalam tradisi pendidikan yang ketat. Dia merupakan anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan R.H. Samsuri Kasim bin Samudera dan Hj. Shofiyah Syafi`i.
Meski lahir di Kabupaten ujung timur Madura, namun dia menempuh pendidikannya di Pamekasan. Tamat SDN Batuampar I pada 1984 sekaligus MI Tarbiyatul Mubtadi`in Pakong Pamekasan. Kemudian meneruskan di MTsN Model Sumber Bungur Pamekasan pada 1987. Sedangkan pendidikan tingkat lanjutnya, dia tempuh di SLTA Pesantren Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan pada 1991 sekaligus nyantri di pesentren tersebut.
“Tapi pendidikan tinggi saya, di STIT Al-Khairat Pamekasan (Fakultas Tarbiyah Jurusan PAI) pada 2006. Lanjut S-2 ditempuh di IAIN Madura tahun 2017,”ujarnya. Said menjalani pendidikan pesantren di PP Mambaul Ulum Bata-Bata Pamekasan dari 1987 hingga tahun 2000.
Semasa menjadi mahasiswa, ia aktif di sejumlah organisasi kemahasiswaan. Sebab dirinya yakin dengan memilih menceburkan diri ke organisasi, pandangannya akan lebih luas dan humanis. Said pernah dipercaya sebagai sekretaris umum Senat Mahasiswa STIT Al-Khairat Pamekasan (1993-1994).
Bahkan tahun 1992, ia adalah sosok yang ikut mencetuskan berdirinya Teater di kampusnya dan Markas al-Lughah al-Arabiyah bagi mahasiswa di pesantren Bata-Bata Pamekasan. Selain itu, ia sudah aktif mengajar di berbagai madrasah swasta di Pamekasan mulai di MA Darul Ulum Banyuanyar dan MA Al-Mujtama` Plakpak Pegantenan.
Pada Tahun 2001 ia menikah dengan Musyarrofal Mukhlisoh dari pesantren Mambaul Ulum Paeng Bangkalan. Dari pernikahannya itu, mereka dikarunia seorang putra bernama Mohammad Jazil Saydan yang kini tengah menempuh pendidikannya di Universitas Negeri Malang.
Sejak tahun 2003 Said diangkat sebagai guru dengan status PNS. Saat ini ia diberi amanah untuk memimpin MTsN 1 Sumenep. Selain itu, ia juga mengasuh Madrasah Diniyah akmiliyah Ad-Diina di kota Sumenep dan mengaku aktif di berbagai kajian keagamaan.
Sebagai Kepala di MTsN 1 Sumenep, dia masih mengasah kemampuannya sebagai pemimpin. Serangkaian pelatihan diikuti, mulai diklat kependidikan dari skala regional maupun nasional, di antaranya: Diklat KTSP Aqidah Akhlak di BDK Surabaya (2009), Diklat PTK (Penelitian Tindakan Kelas) di BDK Surabaya (2009), Diklat EDS (Evaluasi Diri Sekolah) di BDK Surabaya (2010).
Dalam penguatan kemimpinan tersebut, dia ikut pelatihan manajemen, TQM (Total Quality Management) di BDK Surabaya (2011). Kemudian tahun 2013, ikut pelatihan Kurikulum, Al-Qur`an Hadis di Batu Malang (2014), Diklat Pengembangan Laboratorium PAI di Madrasah di Yogyakarta (2016). Termasuk Diklat Teknis Substantif Peningkatan Kompetensi Tim Penilai Angka Kredit Guru di BDK Surabaya (2016), serta Diklat Teknis Substantif Pembekalan Tugas Tambahan Calon Kepala Madrasah di BDK Surabaya (2016).
Setelah pindah ke kota Sumenep, pria yang murah senyum ini memulai karirnya sebagai guru.Aktif di beberapa majelis taklim serta mengisi khotbah di beberapa masjid di kota Sumenep. Selain itu ia juga aktif mengisi acara di salah satu stasiun TV swasta.
“Saya juga aktif di organisasi NU, sebagai Katib Syuriyah MWC NU Kota Sumenep. Tapi aktif juga sebagai Sekretaris Umum DPD Syarikat Islam Kabupaten Sumenep,”ungkap Said. (Amin)