Sumenep, Labumi.id, Polres Sumenep akhirnya angkat bicara terkait ambruknya jembatan di Dusun Jabbur, Desa Aeng Merah, Kecamatan Batuputih, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur.
Jembatan yang ambruk pada akhir Februari 2020 lalu itu, diduga kuat karena faktor material proyek menyalahi spek. Jembatan yang dibangun pada akhir 2018 dan tuntas pada awal 2019 itu merupakan program Dana Desa (DD),
Kasatreskrim Polres Sumenep, AKP Oscar Setjo Stefanus kepada Labumi.id mengaku bahwa sejauh ini masih dalam proses pemeriksaan.“Terkait jembatan itu masih dalam pemeriksaan,”Kamis, 9 April 2020.
Selain itu, Oscar berjanji akan menyelidiki lebih lanjut proyek jembatan yang ambruk tersebut. “Saya akan cek dulu,” ungkapnya.
Diberitakan sebelumnya, berdasarkan penelusuran Tim Pencari Fakta Nusantara (TPF-N) Cabang Sumenep, Abdurrahman mengatakan jembatan tersebut ambruk diduga karena faktor kualitas material tak sesuai spek.
“Misalnya campuran semen lemah, kemudian diduga tidak ada pasir hitam. Selain itu, kawat cornya minim. Untuk itu, penegak hukum penting melakukan laboratorium untuk memastikan kelayakan fisik proyek,” ungkapnya.
Dari hasil investigasi lembaganya, bangunan yang baru setahun itu patut ditelusuri. Terutama penegak hukum seperti polisi dan kejaksaan, tegasnya.
Jembatan yang rusak dan ambruk dengan panjang retakan satu meter lebih itu membuat kendaraan tak bisa melintas. Sebab, badan jalan di atas jembatan ambrol. Kini, warga gotong royong bangun jembatan dengan alat seadanya. Seperti merakit pohon bambu.
Karena bangunan ini dekat aliran air, mestinya kualitas material diperhatikan. Rahman mendesak penegak hukum untuk mengusut proyek jembatan tersebut yang menghabiskan anggaran Rp50 juta lebih.
“Kami menduga kuat ambruknya bukan karena bencana alam, tapi murni karena faktor kesengajaan oleh pelaksana proyek. Kami minta penegak hukum mengusut tuntas dugaan korupsi pembangunan jembatan itu,” tegasnya.
Beberapa kali Kepala Desa Aeng Merah Asnawi coba dikonfirmasi, namun tidak mendapat respon. Dikirimi pesan singkat juga tidak dibalas.
Sebelumnya kepada media, Asnawai mengaku penyebab ambruknya jembatan di desanya itu karena faktor bencana alam. Untuk kembali dibangun seperti semula, sudah dianggarkan di program tahun 2020.(Red)