Labumi.id, Anggota komisi III DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, H. Dul Siam soroti banyaknya infrastruktur jalan yang rusak.
Pasalnya, belakangan ini tak sedikit warga Kabupaten Sumenep yang mengeluhkan kondisi jalan rusak. Bahkan, sebagian dari mereka ada yang memperbaiki sendiri secara swadaya karena tak kunjung ada tindakan dari pemerintah.
“Jalan rusak bisa membahayakan keselamatan para pengendara, apalagi saat hujan di malam hari,” ujarnya.
Dul Siam menyebut kondisi jalan rusak hampir terjadi di semua wilayah Kecamatan, bukan hanya di daratan saja, melainkan juga terjadi kepulauan.
Kondisi jalan rusak yang tak kunjung diperbaiki, menurutnya akan bertambah parah bila terus dibiarkan begitu saja. Bahkan bisa tambah membahayakan pengguna jalan.
“Dari 1600 Kilometer, jalan yang rusak berat di Kabupaten Sumenep ada sekitar 60 sampai 65%,” katanya, Rabu, 07, Agustus 2002.
Langkah warga gotong royong memperbaiki jalan rusak, kata dia bukan semata-mata karena kelebihan uang, melainkan sebagai bentuk kepedulian terhadap infrastruktur dan bentuk protes secara halus kepada pemerintah.
“Itu merupakan luapan kekecewaan masyarakat terhadap pemerintah karena tidak sigap dan tanggap untuk memperbaiki jalan rusak,” ucapnya.
“Nunggu perbaikan dari pemerintah tidak jelas, sementara jalan sering mengakibatkan kecelakaan, makanya masyarakat berinisiatif sendiri. Seharusnya itu segera direspon, diindentifikasi dan menginventarisir mana jalan-jalan parah yang perlu diperbaiki,” tambahnya.
Politik PKB ini berharap dengan segala keterbatasan anggaran, Pemkab Sumenep diminta segera bertindak cepat meski perbaikan jalan tidak bisa selesai dalam satu tahun.
“Kita di DPRD siap membackup, kita semua memiliki keinginan yang sama agar jalan-jalan rusak ini cepat teratasi,” pungkasnya.