Labumi.id, Pendidikan pesantren yang menerapkan model pembelajaran kreatif di masa new normal dibutuhkan. Karena model dari pembelajaran ini diyakini dapat jadi lokus yang menggerakkan sektor-sektor pengembangan ekonomi kreatif.
Anggota DPRD Sumenep, Madura, Jawa Timur, mengharap ada model pendidikan pesantren yang mampu mengembangkan ekonomi kreatif sehingga di masa new normal ikut menggerakkan roda ekonomi masyarakat.
“Dalam era new normal, sedianya harus ada pesantren yang membidik pengembangan ekonomi di sektor kreatif,”kata anggota DPRD Sumenep, Muhammad Syukri, Kamis (23/7/2020).
Politisi PPP Dapil Kepulauan ini mencontohkan kemandirian pesantren di tahun 80-an. Masa itu, kata Syukri, banyak pesantren yang berdiri sendiri tanpa disuntik dari anggaran pemerintah.
Andai saja anggaran pemerintah tetap dianggarkan, maka sasaran yang lebih tepat untuk menggenjot perekonomian bangsa pasca pandemi adalah pengembangan ekonomi kreatif.
Syukri berharap pendidikan pesantren dapat menjadikan momentum tersebut sebagai peluang ril dalam membantu perekonomian bangsa melalui sektor ekonomi kreatif.
Bila hal yang dipaparkannya tidak ada yang tertarik, dalam pembacaan Syukri kondisi masyarakat akan tetap berada digaris kemiskinan.
Kemudian karena alasan itu, politisi dari Sapeken ini berharap kepada pemerintah agar memberikan suntikan anggaran untuk mewujudkan gerakan ekonomi kreatif dengan menggandeng pesantren. Dirinya yakin pesantren dapat membantu pemulihan perekonomian bangsa akibat pandemi Covid-19. (Red)