Labumi.id, Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur, Arif Firmanto mengapresiasi acara Ngopi Bareng bersama para petani yang diselenggarakan Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Sumenep, pada Kamis, 10 Maret 2022 berlangsung di Desa Tamedung, Kecamatan Batang-Batang.
Ngopi bareng bersama petani jadi pemandu bagi petani untuk mengetahui strategi pengendalian hama tikus dan budidaya tanaman sehat dari nara sumber POPT dan PPL.
“Ini menjadi suatu kebanggaan, karena peran BEM Sumenep ini tidak hanya pada acara ini, namun telah berperan serta bersama Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian dalam upaya untuk memberikan pemahaman khususnya terkait di bidang pertanian,” kata Arif menerangkan.
Sosialisasi kepada petani di Kecamatan Pasongsongan beberapa waktu lalu mudah dilakukan karena peran BEM Sumenep yang ikut serta dalam memonitoring pupuk bersubsidi. Mereka ikut andil dalam upaya pengembangan SDM para petani.
Perlu diketahui, Kecamatan Batang-Batang mempunyai luas lahan pertanian sawah sebesar 1.360,20 HA (irigasi hanya seluas 132 HA dan tadah hujan sebesar 1.228,20 HA), serta memiliki lahan tegal sebesar 4.128 HA.
Khususnya Desa Tamedung, mempunyai luas lahan sawah sebesar 237,20 HA (irigasi sederhana seluas 23 HA dan tadah hujan 214,20 HA), serta luas tegal sebesar 550,18 HA.
Lalu Arif menyebut bahwa komoditas yang ada di Kecamatan Batang-Batang Berea tanaman pangan, hortikultura dan perkebunan. Tetapi khusus Desa Tamedung, komoditas yang ada berupa padi, jagung, kacang hijau dan tembakau.
“Beberapa spot-spot lahan seperti cabai merah besar, bawang merah dan mentimun juga ada,” jelasnya.
Sementara itu, luas tanam padi di Kecamatan Batang-Batang mencapai 1.685 HA dengan produktivitas mencapai 5,7 ton per hektar.
“Di sini luas tanaman jagung sebesar 4.775 HA dengan produktivitas 2,95 ton per hektar,” paparnya.
Arif juga menyatakan jumlah poktan sebanyak 175, terdiri dari Kelompok Wanita Tani (KWT) 15 KLP dan kelompok Tani Pria (KT) 160 KLP. Sedangkan, kelompok tani di Desa Tamidung sebanyak 24 poktan.
“Alhamdulillah hadir semua pada acara ini dengan jumlah
Poktan 24 KLP yang merupakan kekuatan besar untuk dapat mengembangkan pertanian yang ada di desa tamidung ini,” ujarnya.
Arif mengajak para petani agar bersama-sama bahu membahu dalam rangka mengembangkan pertanian di bumi Sumenep, sehingga mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat petani.
Dalam acara itu, DKPP didampingi Bupati Sumenep, Achmad Fauzi, juga menyerahkan bantuan Alat dan Mesin Pertanian (Alsintan) berupa Hand Sprayer kepada kelompok tani penerima bantuan.
Ngopi bareng petani tersebut juga dikemas dengan bentuk pelatihan. Arif berharap pelatihan itu dapat diikuti dengan penuh sungguh-sungguh. Tujuannya, agar pengendalian hama tikus dengan diberi bantuan Hand Spryer dan obatnya segera diaplikasikan.
“Hasil ilmunya bisa ditularkan pada petani lain disekitarnya,” ucap Arif.
Selain pelatihan pengendalian hama tikus, juga diberikan materi bagaimana budidaya tanaman sehat (menanam dengan teknologi, menanam dengan baik dan benar sesuai dengan rekomendasi teknis).
“Di pelatihan ini kami berkolaborasi dan bersinergi dengan PPL terhadap aplikasi teknologi bercocok tanam yang baik dan benar, sebagaimana arahan dari Bapak Bupati,” tuturnya.