Sumenep, Labumi.id, Penemuan situs berupa makam kuno di Bukit Pal Kecamatan Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur diyakini merupakan warisan sejarah leluhur yang harus dirawat dan diselamatkan.
Hal ini disampaikan langsung oleh Joko Suwarno, Camat Batang-Batang, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur,07/04/2020.
Awalnya, Joko mengaku kaget saat mendapat kabar dari warga setempat tentang penemuan situs berupa makam Kuno di Bukit Pal. Bukit Pal sendiri terletak di perbatasan Desa Batang-Batang Laok dan Desa Batang-Batang Daya.
Guna memastikan kebenarannya, akhirnya ia bersama pemerintah Kecamatan Batang-Batang langsung mendatangi lokasi sambil lalu memantau area situs yang diyakini sebagai kuburan Waliyullah itu.
Sesampainya di sana, kata Joko, informasi yang disampaikan warganya tentang keberadaan situs berupa makam kuno memang benar-benar ada.Terlihat jelas puluhan pemakaman kuno bertulis Arab Pegon setelah warga setempat membabas semak belukar yang mengelilingi areal Bukit Pal.
Tidak hanya itu, Joko juga meyakini bahwa di sana tidak hanya terdapat situs berupa makam kuno. Sebab, saat ia berkunjung dan turun langsung ke lokasi, di sana juga terlihat seperti ada sisa bangunan candi kuno.
Camat murah senyum ini mengaku akan mengumpulkan dua kepala desa, Batang-Batang Daya dan Laok, untuk bersinergi dan menindaklanjuti temuan situs yang sempat menggegerkan warga sana.
“Saya nanti akan mengumpulkan dua kepala desa, Batang-Batang Daya dan laok, untuk berkomunikasi lebih lanjut soal temuan itu,” ujarnya.
Bahkan secepat mungkin akan dilakukan koordinasi dengan Pemerintah Kabupaten Sumenep, dalam hal ini Disparbudpora agar ikut andil dalam melakukan penelitian guna mengungkap fakta dibalik temuan ini.
Jika penemuan makam ini terkategori sebagai cagar budaya, ia akan segera membetuk tim penjaga situs dan akan minta Disparbudpora Sumenep untuk memfasilitasi agar dijadikan destinasi wisata,” paparnya.
Penting diketahui, di lereng bukit itu, sekitar 150 meter sebelah barat daya dari area makam yang baru ditemukan itu telah terdapat kuburan Bhuju’ Lanjhang (keyakinan muslim Madura menganggap Bhuju’ sebagai makam wali) dan keberadaannya juga sudah masyhur di kalangan masyarakat Sumenep, terutama bagi masyarakat Kecamatan Batang-Batang. (Khairul Amin)