Labumi.id, Upaya manajemen PT. Tanjung Odi dan Wadah Sehat yang jadi mitra perusahaan untuk mewujudkan Pondok Sehat sebagai ruang isolasi bagi karyawan yang dinyatakan positif corona disambut positif oleh Bupati Sumenep A. Busyro Karim yang juga Ketua Gugus Tugas Covid-19 Kabupaten Sumenep.
Dalam apresiasinya dia menyatakan jika dalam memerangi pandemi virus Corona harus didukung oleh semua pihak.
Selain itu bupati berharap upaya yang dilakukan PT Tanjung Odi bisa berkelanjutan. Karena rencana pembangunan Pondok Sehat sebagai tempat isolasi bagi karyawan yang terpapar virus Corona bagian dari tanggungjawab perusahaan.
“terkait rencana penyiapan tempat isolasi bagi karyawan yang terpapar virus, kami harapkan secepatnya terwujud dan tidak ada rintangan,” kata A Busyro Karim kepada wartawan.
Menyikapi hal tersebut, Kepala Pabrik PT Tanjung Odi Riski Komari menegaskan jika kini pihaknya terus membangun komunikasi untuk mematangkan lokasi tempat isolasi yang bernama Pondok Sehat dengan Gugus Tugas Pencegahan dan Penanganan Covid-19 Kabupaten Sumenep.
“Prioritas kami saat ini adalah memastikan keselamatan dan kesehatan karyawan dengan menerapkan protokol sesuai anjuran pemerintah, serta berkoordinasi dengan Pemkab dan Satgas Covid-19 Kab Sumenep,” kata Kepala Pabrik PT Tanjung Odi Riski Komari.
Menurut Riski, manajemen perusahaan tidak menginginkan semua karyawan dan keluarganya kondisinya terganggu dan sehat, sehingga mengganggu aktivitasnya ketika bekerja.
Sementara waktu, karyawan yang berdasarkan hasil tes swab dinyatakan positif, langsung dibawa ke RSUD Sumenep untuk penanganan lebih lanjut.
Seperti diketahui, setelah hasil rapid test (3-5 Juni) lalu ditemukan 168 orang dari hampir 2.000 karyawan Tanjung Odi yang reaktif, manajemen kemudian menindaklanjuti dengan melakukan tes swab kepada 168 karyawan tersebut.
Sebanyak 60 orang di antaranya ditest langsung di Labkesda, sedangkan 108 sisanya dilakukan oleh perusahaan bekerja sama dengan Wadah Sehat.
Kemudian Riski menambahkan bahwa hasil test swab tidak keluar seketika dan serentak. Penyebabnya, antara lain karena spesimen pemeriksaan mesti dikirim dulu ke Surabaya. Namun, Riski memastikan pekan depan hasil tes swab diperkirakan sudah bisa diketahui seluruhnya. (Red/*)